Tautan-tautan Akses

Warga Keluhkan Kenaikan Harga Bahan Pangan Jelang Ramadan


Dengan mengandalkan produk pertanian lokal, harga sayur mayur dan produk pertanian lainnya di Aceh cukup stabil (Foto: VOA/Budi Nahaba)
Dengan mengandalkan produk pertanian lokal, harga sayur mayur dan produk pertanian lainnya di Aceh cukup stabil (Foto: VOA/Budi Nahaba)

Sepekan sebelum Ramadan, beberapa warga DKI mengeluhkan naiknya harga-harga sejumlah bahan konsumsi rumah tanggan terutama telur dan daging, semakin membebani perekonomian keluarga.

Ibu rumah tangga Siti Toisah (43) warga Pancoran, Jakarta, mengaku kenaikan sejumlah bahan pokok jelang Ramadan cukup membebani perekonomian keluarga.

“Bagi saya berat ya, dengan kenaikan harga-harga. Mana (kemampuan) ekonomi keluraga juga makin sempit. Setiap tahun saya alami, mau Ramadan dan lebaran, harga-harga naik lagi,” katanya.

Menurut Toisah, menjelang Ramadan dan Lebaran kenaikan harga ditingkat pedagang selalu terjadi. Tahun ini kenaikan bahan-bahan konsumsi rumah tangga dinlai cukup drastis, terutama telur, daging, ikan dan beras.

Menurut Jumainah (48), kenaikan harga ditingkat pengecer terjadi pada telur, daging ayam dan sapi serta bawang merah dan beras.

"Harga telur yang naik ya, sebelumnya Rp. 21.000,- per papan (30 butir) , sekarang Rp. 23.000,-. Daging ayam Rp. 35.000,- dan daging sapi (lokal) Rp.140.000,- . Sayuran lain stabil, kecuali bawang merah sekarang Rp. 40.000,- sebelumnya Rp. 20.000,- per kilogramnya,” jelas Jumainah.

Analis regional mengatakan, perlu peran serta pemerintah setempat dalam mengantisipasi kenaikan harga-harga bahan pokok jelang Ramadan dan Lebaran. Analis mengatakan, pemerintah punya kendali utama dalam mengantisipasi dugaan keterlibatan para spekulan yang memainkan harga dan pasokan sembako serta berbagai komoditas konsumsi jelang Ramadan dan Idul Fitri. Operasi pasar di daerah dan pusat perlu lebih komprehensif.

Media jaringan lokal di Palembang, Rabu (10/6) melaporkan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi secara reguler sejak dua pekan lalu telah menggelar pasar murah di beberapa titik Kecamatan yang ada di Kota Palembang. Otoritas Pemko Palembang mengatakan, guna meringankan beban ekonomi warga, digelar pasar murah yang menjual sembilan bahan pokok, dengan harga jauh di bawah harga pasaran.

Di Makassar, petugas pemerintah mengatakan, kenaikan harga terjadi pada bawang merah, bawang putih, dan cabai besar. Namun, harga-harga kebutuhan rumah tangga (dapur) relatif stabil. Harga bawang putih naik dari Rp. 18.000,- menjadi Rp. 25.000,- per kilogram, bawang merah dari Rp. 25.000,- ribu menjadi Rp 38.000,- per kilogram, dan cabai besar dari Rp. 18.000,- menjadi Rp. 21.000,-.

Sementara itu, beberapa pedagang pasar tradisional di Aceh mengaku , kenaikan harga (diduga) akibat permintaan barang meningkat, sedangkan pasokan dan stok menipis. Telur merupakan bahan konsumsi rumah tangga yang mengalamai kenaikan cukup berarti di Aceh, mencapai Rp. 30.000,- - Rp. 34.000,- per papannya (30 butir). Pasokan telur di Aceh masih bergantung dari produksi provinsi Sumatera Utara.

Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman dan jajaran melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Kramatjati Jakarta Timur, Senin lalu (8/6), guna memastikan ketersediaan stok pangan dan sejumlah komoditas lainnya seperti beras,bawang merah dan cabai.

Menurut Mentan Andi Amran Sulaiman, di pasar induk Kramatjati, Jakarta, pasokan beras, bawang merah, dan cabai cukup untuk menghadapi kebutuhan bulan puasa dan perayaan Lebaran 2015 .

"Kami pantau harga seluruh Indonesia. Kalau pada titik tertentu harga naik, kami bersama Menteri Perdagangan dan Bulog , kita selalu menggelar pasar murah . Kemudian kami memastikannya dengan membuka jalur perintis bahan pangan, ini tidak boleh antri terutama di pelabuhan, kita koordinasi dengan Menteri Perhubungan, ini semua prioritas bersama lintas sektor,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman.

Dari sidak Menteri Andi Amran Senin (8/6) dilaporkan, rata-rata harga bawang merah berkisar Rp. 27.000,- per kilogram, bawang putih Rp. 16.000,- per kilogram, cabai rawit merah Rp. 16.000,- per kilogram, cabai rawit hijau Rp. 13.000,- per kilogram. Cabai merah besar Rp. 21.000,- per kilogram, cabai merah keriting Rp. 18.000,- per kilogram, kembang kol Rp. 13.000,- per kilogram.

Mentan Andi Amran Sulaiman menambahkan, untuk komoditas berasharganya cukup stabil dan normal, bersekisar Rp. 7.000,- per kilogram sampai Rp. 8.000,- per kilogram.

Recommended

XS
SM
MD
LG