Penduduk Cizre, sebuah kota Turki yang umumnya dihuni warga Kurdi, pulang ke kampung halaman mereka dan mendapati banyak di antara rumah mereka yang rusak atau hancur setelah pemerintah mencabut kebijakan larangan ke luar rumah 24 jam yang telah diberlakukan berbulan-bulan.
Turki telah melangsungkan serangan terhadap kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di bagian tenggara negara itu sejak Juli dan telah menutup beberapa bagian kota dengan memberlakukan larangan ke luar rumah dan operasi-operasi keamanan. Presiden Recep Tayyip Erdogan berjanji akan terus melangsungkan operasi itu hingga semua militan dikalahkan.
Di Cizre, larangan keluar rumah 24 jam itu mulai berlaku pada bulan Desember, dan kemudian diperlonggar menjadi jam malam dari pukul 7.30 malam hingga 5 pagi.
Tiga pekan lalu, Menteri Dalam Negeri Efkan Ala menyatakan operasi memberantas PKK berakhir di Cizre setelah militer menewaskan hampir 600 militan. Parta aktivis Kursi membantah laporan jumlah kematian di pihak militan tersebut dan mengatakan bahwa puluhan warga sipil juga tewas. [ab/as]