Tautan-tautan Akses

Warga Brazil Harapkan Yang Terbaik dari Presiden Baru


Presiden Brazil, Jair Bolsonaro didampingi ibu negara, Michelle Bolsonaro, di Istana Planalto usai pelantikan di Brasilia, Brazil, 1 Januari 2019.
Presiden Brazil, Jair Bolsonaro didampingi ibu negara, Michelle Bolsonaro, di Istana Planalto usai pelantikan di Brasilia, Brazil, 1 Januari 2019.

Warga Brazil, Selasa (2/1) merayakan tahun baru dan pelantikan presiden baru. Presiden Amerika Donald Trump menyampaikan ucapan selamat kepada pemimpin baru Brazil, Jair Bolsonaro, dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menghadiri upacara pelantikan di ibukota negara itu, Brasilia. Zlatica Hoke dari VOA melaporkan presiden baru itu bertekad akan memerangi kejahatan dan korupsi serta meningkatkan perekonomian.

Warga bersorak-sorai dan diringi pesta kembang api di pantai Copacabana yang terkenal di Rio de Janeiro pada tengah malam, hanya beberapa jam sebelum upacara pelantikan presiden baru dimulai di gedung Kongres di Brasilia.

Warga Brazil Harapkan Yang Terbaik dari Presiden Baru
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:41 0:00

Dalam upacara pelantikan itu, presiden baru Brazil, Jair Bolsonaro, menyampaikan sumpahnya: “Saya berjanji untuk mempertahankan, membela, dan melaksanakan konstitusi, menghormati undang-undang, meningkatkan kesejahteraan umum rakyat Brazil, dan mempertahankan persatuan, integritas, dan kemerdekaan Brazil.”

Dalam pidato pengukuhannya, Bolsonaro menyatakan perang melawan korupsi dan berjanji untuk “bekerja tanpa lelah sehingga Brazil mencapai tujuannya.” Para analis mengatakan presiden baru itu memiliki tugas yang berat di depannya. Ekonomi Brazil telah menurun selama beberapa lama, sementara korupsi dan kejahatan dengan kekerasan meningkat.

John Sitilides dari grup Trilogy Advisors, sebuah grup konsultan keuangan di Virginia, mengatakan, “Yah, dia pasti akan memberikan yang terbaik, dan kita berbicara tentang kebijakan ekonomi baru yang sangat kuat menuju deregulasi, privatisasi, dan serangkaian reformasi untuk berusaha menggerakkan negara ke arah yang benar.”

Presiden Brasil Jair Bolsonaro bersama ibu negara Michelle Bolsonaro, melambaikan tangan kepada warga Brazil saat mengendarai mobil terbuka seusai upacara pelantikannya, di Brasilia, Brasil, 1 Januari 2019.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro bersama ibu negara Michelle Bolsonaro, melambaikan tangan kepada warga Brazil saat mengendarai mobil terbuka seusai upacara pelantikannya, di Brasilia, Brasil, 1 Januari 2019.

Kemajuan ekonomi Brazil akan menjadi ujian utama bagi keberhasilan Bolsonaro, menurut John Sitilides, pakar ekonomi global. “Perekonomian telah mengecewakan rakyat Brasil selama bertahun-tahun, terutama 10 tahun terakhir ketika ada harapan bahwa Brazil menjadi kekuatan utama sebagai salah satu negara yang perekonomiannya baru mencuat, yakni Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan (BRICS). Harapan itu benar-benar runtuh.”

Tetapi ada kekhawatiran bahwa politisi sayap kanan, mantan kapten angkatan darat dan pengagum kediktatoran militer di Brazil pada masa lalu itu dapat menghambat kebebasan.

Dalam pidato pelantikannya, Presiden Jair Bolsonaro mengatakan, “Kita akan menyatukan rakyat, menghargai keluarga, menghormati agama-agama dan tradisi Yahudi-Kristen kita, melawan ideologi gender, sambil melestarikan nilai-nilai bangsa kita. Brazil akan menjadi negara yang bebas dari rantai ideologi.”

Para pemilih memiliki reaksi yang saling bertentangan tentang Bolsonaro, tetapi sebagian mengatakan mereka mengharapkan yang terbaik.

Tiago Alves, seorang seniman grafis, menyampaikan pendapatnya, “Tidak masalah apakah saya memilih dia atau tidak. Apa yang saya harapkan adalah dia memberikan yang terbaik dan mengejutkan tidak hanya saya sendiri, tetapi semua rakyat Brazil.”

Bolsonaro mengambil alih kursi kepresidenan dari presiden berhaluan kanan-tengah, Michel Temer, yang turun dari jabatannya di tengah-tengah tuduhan korupsi. Temer menggantikan Dilma Rousseff, yang berhaluan kiri, setelah ia dimakzulkan pada tahun 2016 karena pelanggaran hukum anggaran.

Pendahulunya, Lula da Silva, mendekam di penjara karena tuduhan pencucian uang. Kemenangan Bolsonaro sebagian besar dipandang sebagai hukuman yang dijatuhkan oleh pemilih karena masalah korupsi selama bertahun-tahun dalam pemerintahan yang dipimpin oleh partai-partai utama di negara itu. [lt/uh]

XS
SM
MD
LG