Jika Anda menanyai warga Amerika tentang kesehatan dan harapan hidup, pengetahuan mereka cukup baik.
"Saya yakin warga Amerika hidup lebih lama. Saya tidak yakin mereka lebih sehat,” papar seorang perempuan.
"Saya pikir warga Amerika secara keseluruhan tidak begitu sehat," ujar seorang perempuan lainnya.
Kedua perempuan ini benar, kata Dr Christopher Murray dari Universitas Washington. Murray menambahkan, "Ternyata warga Amerika hidup lebih lama tapi akan menghabiskan waktu bertahun-tahun lebih lama dengan cacat kronis pada usia yang panjang itu."
Dr Murray memimpin sebuah studi yang meneliti penyakit dan cedera utama yang telah menyebabkan kesehatan yang buruk dan kematian prematur selama 20 tahun terakhir.
Para peneliti menemukan satu penyebab utama cacat kronis termasuk depresi dan kecemasan, nyeri punggung, diabetes dan penyakit paru-paru yang menyumbat aliran udara dan menyebabkan sesak napas.
Adapun penyebab utama kematian dini - adalah serangan jantung, stroke dan kanker.
Penyebab utama penyakit-penyakit ini adalah merokok dan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang salah.
"680,000 kematian (di Amerika) disebabkan oleh pola makan yang buruk. Masih ada lebih dari 400.000 kematian per tahun karena tembakau, diikuti oleh obesitas lalu tekanan darah tinggi sebagai kontributor penting bagi kesehatan yang buruk sebagai faktor risiko," papar Murray.
Polusi udara juga menjadi salah satu penyebabnya. Institut Kesehatan Nasional mengatakan polusi udara berkontribusi terhadap penyakit jantung dan paru-paru, dan bukti menunjukkan efek jangka panjang dari polusi udara terhadap pengembangan paru-paru pada anak-anak.
Para peneliti juga menemukan bahwa penyakit yang berkaitan dengan penuaan, obesitas dan alkohol dan penyalahgunaan narkoba juga meningkat.
Sisi positifnya, penelitian itu juga menunjukkan warga Amerika secara umum menikmati kesehatan yang lebih baik dan lebih lama. Itu berkat kemajuan medis dalam mengobati penyakit seperti stroke dan kanker tertentu - termasuk kanker usus besar dan kanker payudara.
Studi ini dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association.
"Saya yakin warga Amerika hidup lebih lama. Saya tidak yakin mereka lebih sehat,” papar seorang perempuan.
"Saya pikir warga Amerika secara keseluruhan tidak begitu sehat," ujar seorang perempuan lainnya.
Kedua perempuan ini benar, kata Dr Christopher Murray dari Universitas Washington. Murray menambahkan, "Ternyata warga Amerika hidup lebih lama tapi akan menghabiskan waktu bertahun-tahun lebih lama dengan cacat kronis pada usia yang panjang itu."
Dr Murray memimpin sebuah studi yang meneliti penyakit dan cedera utama yang telah menyebabkan kesehatan yang buruk dan kematian prematur selama 20 tahun terakhir.
Para peneliti menemukan satu penyebab utama cacat kronis termasuk depresi dan kecemasan, nyeri punggung, diabetes dan penyakit paru-paru yang menyumbat aliran udara dan menyebabkan sesak napas.
Adapun penyebab utama kematian dini - adalah serangan jantung, stroke dan kanker.
Penyebab utama penyakit-penyakit ini adalah merokok dan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang salah.
"680,000 kematian (di Amerika) disebabkan oleh pola makan yang buruk. Masih ada lebih dari 400.000 kematian per tahun karena tembakau, diikuti oleh obesitas lalu tekanan darah tinggi sebagai kontributor penting bagi kesehatan yang buruk sebagai faktor risiko," papar Murray.
Polusi udara juga menjadi salah satu penyebabnya. Institut Kesehatan Nasional mengatakan polusi udara berkontribusi terhadap penyakit jantung dan paru-paru, dan bukti menunjukkan efek jangka panjang dari polusi udara terhadap pengembangan paru-paru pada anak-anak.
Para peneliti juga menemukan bahwa penyakit yang berkaitan dengan penuaan, obesitas dan alkohol dan penyalahgunaan narkoba juga meningkat.
Sisi positifnya, penelitian itu juga menunjukkan warga Amerika secara umum menikmati kesehatan yang lebih baik dan lebih lama. Itu berkat kemajuan medis dalam mengobati penyakit seperti stroke dan kanker tertentu - termasuk kanker usus besar dan kanker payudara.
Studi ini dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association.