Wakil Presiden Amerika Mike Pence tiba di Israel, Minggu (21/1). Pence tampaknya akan disambut hangat para pemimpin Israel, tetapi ditolak Palestina yang sangat marah karena kebijakan Washington mengenai Yerusalem.
Kunjungan yang awalnya dijadwalkan Desember itu, merupakan persinggahan terakhir dalam lawatan yang mencakup pembicaraan di Mesir dan Yordania, dan persinggahan di sebuah fasilitas militer Amerika di perbatasan Suriah.
Terkait kemacetan pembicaraan mengenai anggaran yang membuat penutupan operasi pemerintah Amerika, dalam pidato kepada tentara di fasilitas militer itu, Minggu, menyalahkan Partai Demokrat sebagai penyebab kemacetan.
Kemarahan dunia Arab karena Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada 6 Desember telah membuat rencana pertemuan selama lawatan Pence ini dibatalkan.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menolak menemui Pence karena pengumuman Trump itu. Biasanya, kunjungan petinggi Amerika ke kawasan selalu mencakup pertemuan dengan Palestina.
Pence, Minggu, akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Binjamin Netanyahu, sebelum berpidato di depan parlemen Israel Apada hari yang sama. Para legislator Israel keturunan Arab akan memboikot pidato Pence. Hari Selasa Pence akan mengunjungi Tembok Barat Yerusalem, salah satu tempat tersuci bagi umat Yahudi. [ds/sp]