Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Stephen Biegun secara terpisah berbicara dengan menteri luar negeri Azerbaijan dan Armenia hari Senin (5/10). Ia mendesak kedua pihak agar segera melakukan gencatan senjata di wilayah Nagorno-Karabakh. Demikian dilaporkan Departemen Luar Negeri AS.
Dalam percakapan dengan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov dan Menteri Luar Negeri Armenia Zohrab Mnatsakanyan, Biegun mengungkapkan "keprihatinan yang mendalam atas laporan-laporan tentang meningkatnya aksi militer dan meluasnya wilayah pertempuran dalam konflik Nagorno-Karabakh," demikian pernyataan Departemen itu.
"Wakil Menlu Biegun mendesak kedua pihak agar segera menyetujui gencatan senjata dan melanjutkan perundingan di bawah pengawasan Ketua Bersama Grup Minsk untuk mendapatkan kesepakatan jangka panjang dalam konflik itu," katanya.
"Wakil Menlu menekankan kepada kedua Menteri Luar Negeri bahwa tidak ada solusi militer untuk konflik Nagorno-Karabakh."
Sebelumnya, ketua NATO Jens Stoltenberg kembali mengimbau kedua pihak agar mengakhiri segera bentrokan di Nagorno-Karabakh, daerah pegunungan, yang berdasar hukum internasional milik Azerbaijan, tetapi dihuni dan dikuasai etnis Armenia.
Azerbaijan dan Armenia hari Senin saling tuduh menyerang daerah sipil dan mengatakan jumlah korban tewas meningkat akibat pertempuran yang tercatat paling mematikan di Kaukasus Selatan selama lebih dari 25 tahun.
Prospek gencatan senjata tampak jauh setelah pertempuran meningkat pada akhir pekan. Ratusan tewas dalam bentrokan itu, yang melibatkan artileri, tank, dan jet tempur sejak 27 September.
Minsk Group, yang dimaksud Biegun dalam pernyataannya, dibentuk oleh Organisasi bagi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa pada awal 1990-an untuk mendorong resolusi konflik. Organisasi itu diketuai bersama oleh Prancis, Rusia dan Amerika.[ka/lt]
