Tautan-tautan Akses

Wali Kota Desak Presiden Kerahkan Militer ke New York


Warga antre untuk tes virus corona (COVID-19) di Rumah Sakit Pusat Brooklyn, di Brooklyn, New York, 19 Maret 2020.
Warga antre untuk tes virus corona (COVID-19) di Rumah Sakit Pusat Brooklyn, di Brooklyn, New York, 19 Maret 2020.

Wali Kota New York meminta agar Presiden AS Donald Trump mengerahkan personel militer ke kota itu, yang dikatakan berada di garis depan dalam perang AS melawan virus corona.

"Ironi besarnya adalah nasib Kota New York terletak di tangan satu orang dan ia adalah warga New York, sekarang ia mengkhianati kota asalnya, kita berada di garis depan," kata Wali Kota Bill de Blassio yang geram pada konferensi pers, Kamis (19/3) malam.

"Bagaimana mungkin presiden diam saja dan tidak mengaktifkan kekuatan yang bisa membantu kita?"

Trump, Rabu (18/3), setuju untuk mengerahkan kapal rumah sakit angkatan laut berkapasitas 1.000 tempat tidur ke kota itu, tetapi kapal itu tidak akan tiba sampai bulan depan. Kapal RS itu diharapkan untuk merawat kasus-kasus non-virus korona untuk meringankan sebagian beban rumah sakit kota karena kewalahan dengan kasus-kasus virus.

Negara bagian dan Kota New York memiliki jumlah terbanyak kasus virus korona yang dikonfirmasi di AS. Total, ada lebih dari 7.500 kasus di seluruh negara bagian itu

Pada Senin (16/3), ada 950 kasus yang tercatat di seluruh negara bagian.

De Blasio mengatakan kota itu sekarang memiliki 3.615 kasus dan 22 orang meninggal. Jumlah itu merupakan peningkatan lebih dari dua kali lipat dari total pada Rabu (18/3), yaitu 1.339 kasus. Kematian di kota itu meningkat dua kali lipat dari 11 menjadi 22. Hampir 170 orang berada di unit perawatan intensif.

Jumlah infeksi di New York meningkat dengan cepat karena tes telah tersedia lebih luas.

De Blasio memperingatkan dalam beberapa minggu mendatang situasinya akan menjadi "sangat sulit" tanpa bantuan dari pemerintah federal. [my/pp]

XS
SM
MD
LG