Anggota-anggota parlemen Somalia menggulingkan perdana menteri Abdi Farah Shirdon dan mengakhiri masa stabilitas satu tahun yang langka dalam pemerintahan negara itu.
Perdana Menteri Abdi Farah Shirdon hari Senin (2/12) kalah dalam pemungutan suara mosi tidak percaya dalam parlemen dengan penghitungan suara 184 berbanding 65.
Shirdon selama tiga minggu berusaha mempertahankan jabatannya, setelah Presiden Hassan Sheikh Mohamud memintanya untuk mengundurkan diri. Keduanya berselisih terkait rencana perombakan kabinet.
Dalam wawancara dengan VOA, wakil khusus PBB untuk Somalia, Nicholas Kay, mengatakan pemungutan suara itu menunjukkan bahwa lembaga-lembaga pemerintah Somalia mulai "beranjak dewasa."
Nicholas Kay juga mengimbau para pemimpin Somalia untuk segera menunjuk perdana menteri baru supaya pemerintah bisa terus bergerak stabil.
Presiden dan perdana menteri terpilih kurang dari 12 bulan lalu sebagai bagian dari proses yang didukung PBB untuk membentuk pemerintahan pusat Somalia yang stabil setelah lebih dari dua dasawarsa dilanda kekacauan dan konflik.
Perdana Menteri Abdi Farah Shirdon hari Senin (2/12) kalah dalam pemungutan suara mosi tidak percaya dalam parlemen dengan penghitungan suara 184 berbanding 65.
Shirdon selama tiga minggu berusaha mempertahankan jabatannya, setelah Presiden Hassan Sheikh Mohamud memintanya untuk mengundurkan diri. Keduanya berselisih terkait rencana perombakan kabinet.
Dalam wawancara dengan VOA, wakil khusus PBB untuk Somalia, Nicholas Kay, mengatakan pemungutan suara itu menunjukkan bahwa lembaga-lembaga pemerintah Somalia mulai "beranjak dewasa."
Nicholas Kay juga mengimbau para pemimpin Somalia untuk segera menunjuk perdana menteri baru supaya pemerintah bisa terus bergerak stabil.
Presiden dan perdana menteri terpilih kurang dari 12 bulan lalu sebagai bagian dari proses yang didukung PBB untuk membentuk pemerintahan pusat Somalia yang stabil setelah lebih dari dua dasawarsa dilanda kekacauan dan konflik.
