Tautan-tautan Akses

Von der Leyen: UE Harus Dapat Bagian Vaksin yang Adil


Seorang pria disuntik dosis pertama vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca dalam vaksinasi massal di Heverlee, Belgia, 17 Maret 2021.
Seorang pria disuntik dosis pertama vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca dalam vaksinasi massal di Heverlee, Belgia, 17 Maret 2021.

Para pemimpin Uni Eropa, Kamis (25/3), kesulitan untuk menyelesaikan perselisihan tentang distribusi suntikan vaksin COVID-19 sementara mereka mencoba meningkatkan vaksinasi di 27 negara itu di tengah kekurangan pasokan vaksin, lonjakan kasus baru, dan perselisihan dengan Inggris.

"Kita berada pada awal gelombang ketiga di Eropa, dan di banyak negara anggota Eropa, penularan meningkat lagi," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen setelah pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa secara virtual.

"Hanya untuk memperjelas, kita hendak memastikan bahwa Eropa mendapatkan bagian vaksin yang adil," imbuhnya.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel memuji "KTT Euro yang luar biasa" pada Kamis (25/3) yang juga menyambut Presiden Amerika Joe Biden untuk membahas peningkatan kerja sama TransAtlantik setelah empat tahun hubungan yang memburuk selama pemerintahan Trump.

Ia mengatakan Biden mampu "mengungkap visinya tentang kerja sama masa depan antara Uni Eropa dan Amerika."

Berbicara setelah pertemuan para pemimpin Uni Eropa, Presiden Prancis Emmanuel Macron bersikeras bahwa Uni Eropa tidak "egois" dalam langkahnya memperkuat kendali ekspor vaksin virus corona. Ia menyarankan mekanisme diberlakukan setelah blok tersebut menyadari bahwa Amerika telah "memprioritaskan pasar domestiknya" dan Inggris "tidak banyak mengekspor dosis - jika negara itu mengekspornya." [ka/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG