Tautan-tautan Akses

Virus Corona Picu Restriksi Baru di Malaysia dan Uni Eropa


Papan informasi menampilkan pembatalan jadwal penerbangan setelah pemerintah Malaysia menutup perbatasannya untuk membendung perebakan virus corona (COVID-19), di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Malaysia, 18 Maret 2020.
Papan informasi menampilkan pembatalan jadwal penerbangan setelah pemerintah Malaysia menutup perbatasannya untuk membendung perebakan virus corona (COVID-19), di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Malaysia, 18 Maret 2020.

Malaysia, Rabu (18/3) menerapkan pembatasan baru terkait virus corona. Pada hari yang sama, Uni Eropa juga mulai memberlakukan larangan masuk bagi orang-orang asing sementara pemerintah negara-negara anggotanya berupaya mengatasi penyebaran virus corona.

Malaysia memiliki lebih dari 500 kasus terkonfirmasi dan selama dua pekan mendatang akan memberlakukan penutupan wilayah (lockdown) sebagian.

Di Arab Saudi, para pejabat memberitahu pengusaha sektor swasta agar memerintahkan pegawai mereka bekerja dari rumah jika memungkinkan. Dan bagi yang harus hadir di tempat kerja, mereka harus saling menjaga jarak.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menetapkan “darurat keamanan hayati manusia” hari Rabu (18/3), yang membuka jalan bagi pemerintah untuk memberlakukan larangan keluar rumah dan karantina.

Negara-negara lain telah mengambil langkah-langkah seperti itu untuk menghentikan aktivitas kehidupan normal.

Italia, Spanyol dan Perancis sekarang ini berada di bawah larangan perjalanan yang ketat sementara mereka menghadapi sebagian kasus dengan jumlah tertinggi di dunia.

Di Brazil, di mana ada lebih dari 300 kasus corona terkonfirmasi, badan yang mengawasi taman telah mengumumkan penutupan tempat-tempat tersebut, sesuai dengan pedoman resmi kesehatan bagi orang-orang untuk menghindari kerumunan. Larangan tersebut mencakup penutupan patung terkenal Kristus Sang Penebus yang menghadap ke Rio de Janeiro.

Brazil melaporkan kematian pertama akibat virus corona itu pada hari Selasa (17/3).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus corona telah menyebar di 159 negara, dengan lebih dari 185 kasus terkonfirmasi dan 7.500 orang meninggal karenanya.

Kyrgyzstan adalah negara terbaru yang melaporkan kasus pertamanya. Negara itu telah menutup perbatasannya bagi orang-orang asing

Kasus virus corona dilaporkan pertama kali di China dan negara itu menjadi negara yang paling terpukul oleh virus itu dengan lebih dari 82 ribu kasus. Tetapi situasi di sana terus membaik dalam beberapa pekan ini. Kota Wuhan, pusat perebakan wabah, melaporkan hanya satu kasus baru pada hari Rabu.

Virus ini telah menyebabkan kematian 100 orang di AS, di mana para pejabat mendesak masyarakat untuk menghindari kerumunan lebih dari 10 orang. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG