Memerangi pandemi virus corona dan perubahan iklim, serta bekerja sama dalam bidang perdagangan dan luar negeri masuk agenda pertemuan puncak Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Uni Eropa di Brussels pada hari Selasa (15/6).
Dalam pernyataan yang dikeluarkan menjelang pembicaraan, kedua pihak menyatakan mereka akan menegaskan kembali dukungan bagi fasilitas COVAX untuk memastikan akses yang adil ke vaksin COVID-19, dan untuk bekerja sama dalam berbagai cara guna mendorong pemulihan global dari dampak pandemi terhadap ekonomi. Mereka juga berencana untuk membahas berbagai upaya untuk mereformasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Setelah keduanya menjadi topik penting pada pertemuan G-7 dan NATO pekan ini, Rusia dan China kembali akan menjadi agenda pembahasan hari Selasa.
Gedung Putih dan Uni Eropa menyatakan para pemimpin juga akan menyatakan komitmen untuk mendukung demokrasi dan memerangi korupsi, dan untuk menegakkan hak asasi manusia di seluruh dunia. Mereka juga berjanji untuk bekerja sama dalam isu-isu terkait keamanan siber dan migrasi.
Dalam pertemuan puncak ini, Uni Eropa diwakili oleh Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Mengenai perubahan iklim, AS dan Uni Eropa menyatakan mereka akan menegaskan kembali komitmen untuk menegakkan perjanjian iklim Paris 2015 dan untuk menjadi ekonomi netral karbon pada tahun 2050. Mereka juga menyatakan berencana akan mendesak “para pemain penting” lainnya untuk mengambil tindakan iklim yang ambisius. Diadopsi oleh hampir 200 negara sewaktu pertama kali ditandatangani, tujuan perjanjian iklim Paris adalah untuk memperlambat pemanasan global. [uh/ab]