Polisi di Caracas, ibukota Venezuela, menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah demonstran anti-pemerintah hari Sabtu, setelah pemerintah Presiden Nicolas Maduro melarang kandidat oposisi mencalonkan diri dalam pemilu mendatang.
Sebagian demonstran menerobos barikade polisi di dekat gedung Mahkamah Agung dan menggunakan bahan dari lokasi bangunan di dekatnya untuk merusak dan membakar beberapa kantor dalam gedung mahkamah.
Sudah lebih dari seminggu Venezuela dilanda kerusuhan, setelah Mahkamah Agung berupaya mencopot semua wewenang anggota DPR yang dikuasai oposisi. Keputusan itu dibatalkan setelah ada kecaman internasional yang luas dan protes di dalam negeri.
Hari Jumat, kantor pengawas keuangan Venezuela, mengutip alasan "penyimpangan administrasi," melarang Gubernur negarabagian Miranda, Henrique Capriles, mencalonkan diri menjadi presiden selama 15 tahun. Capriles kalah tipis dari Maduro dalam pemilihan presiden tahun 2013 dan diperkirakan akan menantang Maduro dalam pemilu tahun depan.
Pemerintah Venezuela menuduh anggota oposisi, termasuk Capriles, mendorong protes kekerasan. Organisasi HAM Penal Forum mengatakan hampir 100 orang sudah ditangkap dalam kerusuhan baru-baru ini, dan kantor berita Reuters melaporkan, seorang petugas polisi ditangkap setelah seorang remaja usia 19 tahun ditembak mati hari Kamis.[ka]