Seorang utusan AS menggarisbawahi dukungan Washington terhadap transisi demokratik menuju kekuasaan sipil di Sudan pada Sabtu (23/10) dalam perundingan dengan kepala dewan yang berkuasa dan perdana menteri, kata kedutaan AS di Khartoum.
Kedutaan mencuit bahwa Jeffrey Feltman, utusan khusus bagi Tanduk Afrika, juga telah mendesak semua pihak untuk berkomitmen untuk bekerja sama dalam mengimplementasikan deklarasi konstitusional Sudan, yang ditandatangani setelah pergolakan 2018-2019 yang menggulingkan presiden Omar al-Bashir.
Feltman bertemu dengan Perdana Menteri Abdalla Hamdok, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, kepala Dewan Kedaulatan, dan wakilnya Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo.
Ketegangan antara para pemimpin sipil dan militer yang berbagi kekuasaan itu telah meningkat pasca percobaan kudeta militer pada September. Militer mengatakan percobaan kudeta itu berhasil digagalkan.
Seiring mendalamnya krisis ekonomi, sebuah koalisi kelompok-kelompok pemberontak dan partai-partai politik telah bersekutu dengan militer. Mereka telah menuduh partai-partai sipil yang berkuasa tidak becus dalam mengurus dan memonopoli kekuasaan, sert hendak membubarkan Kabinet.
Sebagai tanggapannya, ratusan ribu orang berunjuk rasa di beberapa bagian Khartoum dan kota-kota lain pada Kamis (21/10) untuk menentang prospek kekuasaan militer. Beberapa menteri Kabinet ikut serta. Dalam pernyataan usai pertemuan dengan Feltman, Burhan memuji dukungan AS terhadap transisi Sudan menuju demokrasi, dan mengatakan militer akan melindungi transisi itu. [vm/ft]