Tautan-tautan Akses

Upaya Asing Intervensi Pilpres AS 2020 Mungkin Tak akan Diungkap ke Publik


ARSIP – Foto bertanggal 16 November 2018 di KPUD Broward County menunjukkan kertas suara ke masing-masing perwakilan Partai Republik dan Demokrat dalam penghitungan manual di Lauderhill, Florida (foto: AP Photo/Wilfredo Lee, Arsip)
ARSIP – Foto bertanggal 16 November 2018 di KPUD Broward County menunjukkan kertas suara ke masing-masing perwakilan Partai Republik dan Demokrat dalam penghitungan manual di Lauderhill, Florida (foto: AP Photo/Wilfredo Lee, Arsip)

Pejabat senior AS mengatakan mereka sudah sibuk menjaga pertahanan negara dari campur tangan asing pada pemilihan presiden 2020. Mereka hanya mengakui publik mungkin tidak akan diberi tahu mengenai berbagai serangan dan gangguan.

Pejabat intelijen dan keamanan pemilu telah berulang kali memperingatkan bahwa Rusia, di antara aktor-aktor negara dan non-negara lainnya, tetap ingin mengganggu pemilu mendatang. Rusia bahkan mungkin bersikap lebih lunak terhadap AS selama pemilihan sela 2016, melihat kemampuan untuk mempengaruhi pemilihan presiden 2020 sebagai kemenangan yang lebih besar.

Pada saat yang sama, pejabat pemilu dan keamanan semakin diawasi karena gagal mengungkap ukuran dan ruang lingkup upaya Rusia untuk meretas basis data pemilih dan sistem penting lainnya.

Pada Mei, dua anggota parlemen Florida, Anggota DPRD dari Partai Republik, Michael Waltz dan Partai Demokrat, Stephanie Murphy menulis surat kepada FBI dan Departemen Kehakiman. Dalam suratnya, keduanya menuntut pengarahan singkat mengenai tingkat eksploitasi Rusia setelah laporan Mueller mengindikasikan bahwa Rusia berhasil menyusup pada sistem penting sekurangnya pada satu wilayah county selama pemilihan presiden 2016.

"Para pemilih Florida berhak mengetahui sejauh mana para aktor asing mungkin telah melanggar sistem keamanan pemilihan negara bagian kami, dan apa yang dilakukan pemerintah federal untuk mencegah hal itu terjadi lagi," kata Murphy dalam sebuah pernyataan.

Hanya pejabat senior pemerintahan Trump yang memperingatkan pada Senin (24/6) bahwa mereka bisa memutuskan untuk merahasiakan informasi seperti itu dari publik.

"Ada pilihan sulit yang harus diambil," kata seorang pejabat kepada wartawan sambil menjelaskan kepada mereka mengenai upaya melindungi pemilu 2020 dari campur tangan asing.

"Pertanyaan utamanya adalah apakah kepentingan federal atau nasional untuk mengungkapkannya kepada publik mengalahkan pertimbangan untuk tidak mengungkapkannya" kata pejabat itu.

Pejabat intelijen dan penegak hukum mengatakan kemampuan untuk mengungkapkan informasi seringkali bisa dibatasi terutama oleh perlunya melindungi sumber dan metode yang menemukan serangan atau intrusi.

Ada juga kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap para korban. [my/ft]

XS
SM
MD
LG