Tautan-tautan Akses

Untuk Pertama Kalinya Indonesia Ikut Kompetisi CrossFit


Citra Ramania dan Mahendra Aditirta mewakili Indonesia dalam 2019 CrossFit Games di Madison, Wisconsin, 1-4 Agustus 2019. (Foto: Mahendra Aditirta/dokumen pribadi)
Citra Ramania dan Mahendra Aditirta mewakili Indonesia dalam 2019 CrossFit Games di Madison, Wisconsin, 1-4 Agustus 2019. (Foto: Mahendra Aditirta/dokumen pribadi)

Untuk pertama kalinya dalam 13 tahun, Indonesia berpartisipasi dalam kompetisi CrossFit Games yang tahun ini berlangsung di Madison, negara bagian Wisconsin.

Dalam kompetisi yang berakhir Minggu (4/8) di Alliant Energy Center itu, Indonesia diwakili oleh dua orang atlet. Mereka adalah Citra Ramaniya, 36 tahun, dalam divisi putri dan Mahendra Aditirta, 29 tahun, dalam divisi putra.

CrossFit dikenal sebagai salah satu olahraga paling keras dalam dunia kebugaran. CrossFit menggabungkan latihan interval, angkat beban, senam dan disiplin lain.

Citra Ramaniya. (Foto: Citra Ramaniya)
Citra Ramaniya. (Foto: Citra Ramaniya)

Citra Ramaniya, yang akrab disapa Tanna, mengatakan kepada VOA dia harus melakukan lari sejauh 400 meter, tiga panjat tali (rope climbing) dan tujuh kali angkat beban 59 kilogram -- semua tantangan itu dilakukan sebanyak lima ronde.

Tanna, yang menjadi atlet puteri Indonesia pertama dalam kompetisi itu, menyelesaikan kompetisi di posisi ke-88 dari 131 peserta putri.

"Sejujurnya karena atlet-atlet yang lain sudah latihan 7 tahun, 10 tahun, dan aku baru 2 tahun,” tutur Tanna kepada VOA, Minggu (4/8). “Jadi untuk gymnastic, karena aku orang Indonesia, ya kita kan kecil-kecil...jadi kita bagus. Tapi untuk weighlifting aku belum sekuat mereka yang sudah latihan 10 tahun.”

Meski senang tampil berkompetisi untuk pertama kali di CrossFit Games, Tanna mengaku kurang puas dengan penampilannya.

“I wish that I am more strong. Stronger so I can perform better," ucapnya.

Mahendra Aditirta, Madison, Wisconsin, Agustus 2019. (Foto: Mahendra Aditirta/dokumen pribadi)
Mahendra Aditirta, Madison, Wisconsin, Agustus 2019. (Foto: Mahendra Aditirta/dokumen pribadi)

Sementara Mahendra Aditirta juga harus melakukan tiga tantangan, yaitu lari sejauh 400 meter, panjat tali tanpa kaki tiga kali, dan angkat beban seberat 84 kilogram sebanyak tujuh kali (snatches). Semua gerakan itu dilakukannya sebanyak empat ronde, di tengah musim panas di Madison yang suhu rata-ratanya sekitar 85 Fahrenheit atau 30 derajat Celcius lebih.

Mahendra menyelesaikan tantangan pada urutan ke-116 dari 144 peserta putra.

"Tantangan pertama itu panas sebenarnya. Kemarin itu kebetulan terik banget di sini. Kami nggak biasa olahraga CrossFit panas-panasan. Kedua, disini levelnya memang tinggi. Jadi, beban yang digunakan juga lebih berat, standarnya juga lebih tinggi. Jadi karena faktor-faktor itu semuanya very challenging for us," kata Mahendra.

Pemenang CrossFit Games divisi putri tahun ini adalah Tia-Clair Toomey dari Australia, dan divisi putra dimenangkan oleh Mathew Fraser. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG