Berbicara hari Jumat di Departemen Luar Negeri Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan, mereka kini mengkaji isi surat Iran mengenai tindak lanjutnya lagi pembicaraan yang macet itu.
Surat dari juru runding nuklir Iran Saeed Jalili itu adalah jawaban atas surat Ashton yang dikirim bulan Oktober. Clinton menilai jawaban Iran itu “satu langkah penting”.
Kelompok P5+1 itu terdiri atas lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yaitu Amerika, Inggris, Tiongkok, Perancis dan Rusia, ditambah Jerman. Ashton, mewakili kelompok yang berhubungan dengan Iran, hari Jumat mengatakan surat itu menandai kemungkinan Iran siap memulai pembicaraan.
Amerika dan Uni Eropa telah meningkatkan sanksi terhadap Iran karena prihatin Iran hendak membuat senjata nuklir. Iran menegaskan program nuklirnya bertujuan damai. Menurut Ashton, sanksi-sanksi membuahkan hasil, tapi menyatakan masyarakat internasional ingin menyelesaikan isu nuklir melalui pembicaraan.
Perbankan internasional, Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication, hari Jumat menyatakan siap menghentikan layanan kepada bank-bank Iran yang menjadi sasaran sanksi Uni Eropa. Ditambahkan, pihaknya siap bertindak segera setelah memiliki kejelasan tentang undang-undang Uni Eropa yang kini sedang dirancang. Washington selama ini mendesak Uni Eropa agar memblokir akses bank-bank Iran ke perbankan itu.