Sedikitnya 19 orang tewas, Senin (2/11) ketika militan menyerbu salah satu universitas utama Afghanistan dalam serangan brutal selama berjam-jam yang membuat mahasiswa bergelimang darah di ruang-ruang kuliah mereka.
Serangan terhadap Universitas Kabul, yang terjadi ketika kekerasan meningkat di Afghanistan, menandai yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua minggu sebuah lembaga pendidikan menjadi sasaran di ibu kota.
Para penyintas menggambarkan pemandangan mengerikan itu setelah insiden yang terjadi sekitar pukul 11:00 (0530 GMT) ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam kampus.
Para pejabat mengatakan dua laki-laki bersenjata kemudian mulai menembaki para mahasiswa, menyebabkan ratusan mahasiswa melarikan diri dan bergegas melewati tembok pembatas.
Fraidoon Ahmadi, mahasiswa berusia 23 tahun, mengatakan kepada AFP, ia sedang berada di kelas ketika baku tembak terjadi di universitas itu.
"Kami sangat takut dan menganggap bisa menjadi hari terakhir dalam hidup kami ... anak laki-laki dan perempuan berteriak, berdoa dan menangis minta tolong," kata Ahmadi.
Ia mengatakan ia dan para mahasiswa lainnya dikepung selama lebih dari dua jam sebelum diselamatkan. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab langsung atas serangan itu.
Gambar menyedihkan yang diposting di Internet menunjukkan apa yang tampak seperti tubuh-tubuh mahasiswa yang terbunuh, tergeletak di meja dan kursi.
"Mereka melepaskan tembakan... semua teman sekelas saya berlumuran darah, tewas atau terluka," kata seorang mahasiswa kepada saluran televisi lokal, dan menambahkan bahwa ia melarikan diri dengan memanjat keluar jendela.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tariq Arian mengatakan 19 orang tewas dan 22 lainnya luka-luka.
Belum jelas bagaimana para penyerang bisa memasukkan senjata mereka ke universitas, yang dilengkapi pemeriksaan keamanan. Arian mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.
Juru bicara polisi Kabul Ferdaws Faramerz mengatakan semua yang terbunuh adalah mahasiswa 10 di antaranya perempuan. Butuh waktu beberapa jam bagi pasukan keamanan Afghanistan, yang didukung oleh pasukan AS, untuk membersihkan kampus dan mengumumkan serangan itu berakhir. [my/lt]