Tautan-tautan Akses

UNICEF Tawarkan Bantuan kepada Iran untuk Atasi Kasus Peracunan Siswi


Sejumlah siswa perempuan di Iran turut serta dalam kegiatan tanggap bencana yang dilakukan di sebuah sekolah di Teheran, pada 29 November 2008. (Foto: Reuters/Morteza Nikoubazl)
Sejumlah siswa perempuan di Iran turut serta dalam kegiatan tanggap bencana yang dilakukan di sebuah sekolah di Teheran, pada 29 November 2008. (Foto: Reuters/Morteza Nikoubazl)

UNICEF, pada Kamis (2/3), menyatakan siap membantu Iran mengatasi rangkaian insiden di mana gas berbahaya telah membuat anak-anak sekolah sakit, terutama perempuan. Sebagian pejabat curiga, insiden tersebut adalah serangan terhadap pendidikan perempuan.

"Sekolah adalah tempat yang aman bagi anak-anak dan remaja untuk belajar dalam lingkungan yang aman dan mendukung," tulis badan PBB untuk Urusan Anak-anak di laman Twitternya. "UNICEF siap memberi dukungan apa pun yang diperlukan," imbuhnya.

Pernyataan PBB itu muncul sehari setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan, Kementerian Dalam Negeri negara itu, dengan bantuan dari Kementerian Kesehatan dan intelijen, seharusnya menyelidiki insiden di mana ratusan siswi di sekitar 30 sekolah jatuh sakit sejak November lalu.

Sebagian siswi mengalami sakit yang serius sehingga perlu dirawat di rumah sakit. Anak-anak itu mengeluh merasa lemah atau tidak bisa bergerak, sementara yang lain mengaku mengalami sakit kepala dan jantung berdebar-debar. Sebagian siswi menggambarkan telah mencium jeruk, klorin, atau bahan pembersih.

Shahryar Heydari, anggota Komisi Keamanan Nasional Parlemen Iran, mengatakan hampir 900 siswa di berbagai provinsi telah jatuh sakit.

Seruan Raisi untuk penyelidikan adalah pertama kalinya ia secara terbuka membahas gas dan penyakit yang menyerang anak-anak sekolah.

Sebelumnya, seorang pejabat keamanan senior meremehkan masalah ini. Tanpa menyebut nama, ia menganggapnya sebagai perang psikologis oleh musuh-musuh negara. [ka/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG