Tautan-tautan Akses

Uni Eropa Tingkatkan Kerjasama dengan Afrika Terkait Migran


Migran duduk bersama di pemukiman migran darurat di kawasan La Chapelle di tepi utara kota Paris, Perancis, 17 Agustus 2017. (Foto: dok).
Migran duduk bersama di pemukiman migran darurat di kawasan La Chapelle di tepi utara kota Paris, Perancis, 17 Agustus 2017. (Foto: dok).

Para pemimpin Uni Eropa siap memajukan rencana mereka untuk meningkatkan kerjasama dengan negara-negara di Afrika Utara dan meningkatkan pengamanan perbatasan dalam usaha untuk menghentikan arus imigran ilegal memasuki Eropa.

Sebuah rancangan pernyataan bersama yang disiapkan untuk KTT mereka menegaskan perlunya meningkatkan kerjasama dengan negara-negara yang ditinggalkan dan menjadi transit para migran yang berusaha mencari tempat perlindungan atau kehidupan yang lebih baik di Eropa.

Mereka menyatakan perlunya meningkatkan kerjasama untuk menyelidiki, menahan dan memproses hukum para penyelundup manusia. Mereka juga menyatakan perlunya membentuk satuan tugas bersama anti-penyelundupan manusia.

Telah lebih dari satu juta migran memasuki Eropa pada 2015, dan kebanyakan dari mereka berasal dari Suriah dan Irak. Jumlah itu menurun pada tahun-tahun berikutnya sejak Uni Eropa mulai meminta Turki mengatasi tantangan yang mereka hadapi.

Uni Eropa menawarkan sedikitnya 3,4 miliar dolar bagi Turki, khususnya untuk menangani para pengungsi dari Suriah agar tidak berusaha memasuki Eropa. Blok tersebut ingin memberlakukan model yang sama di lokasi-lokasi lain yang menjadi pintu masuk migran ke Eropa.

Rancangan pernyataan itu menyebutkan, arus imigran ilegal ke Eropa menurun 95 persen dari masa puncaknya tiga tahun lalu, meski demikian Uni Eropa yang beranggotakan 28 negara tidak memiliki kesepakatan mengenai bagaimana menangani para pendatang itu. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG