Tautan-tautan Akses

23 Negara Uni Eropa Sepakati Kerjasama Lebih Erat dalam Pertahanan


Dua puluh tiga negara anggota Uni Eropa menandatangani kesepakatan bersejarah untuk bekerja sama lebih erat dalam pertahanan atau PESCO, di Brussels, Belgia Senin (13/11).
Dua puluh tiga negara anggota Uni Eropa menandatangani kesepakatan bersejarah untuk bekerja sama lebih erat dalam pertahanan atau PESCO, di Brussels, Belgia Senin (13/11).

Dua puluh tiga negara anggota Uni Eropa telah menandatangani kesepakatan bersejarah untuk bekerja sama lebih erat dalam pertahanan. Kesepakatan tersebut - yang dikenal sebagai Permanent Structured Cooperation atau PESCO - secara legal mengikat penandatangannya dalam proyek pertahanan bersama dan meningkatkan anggaran.

Inggris, salah satu kekuatan militer terbesar blok tersebut, sejak lama menolak langkah tersebut, namun kepergiannya dari blok tersebut telah meyakinkan anggota lain untuk terus meneruskannya.

Kesepakatan itu didukung dana 5,8 miliar dolar untuk membeli senjata ditambah uang tunai ekstra bagi kegiatan dan riset pertahanan. Para pemimpin memuji kesepakatan tersebut sebagai tonggak bersejarah bagi Uni Eropa.

Federica Mogherini mengatakan, "Sesuatu yang baru setahun lalu oleh sebagian besar pihak kita dan seluruh dunia, dianggap tidak mungkin dicapai."

Para pendukung mengatakan kesepakatan tersebut akan mengakhiri kelemahan yang tampak selama intervensi tahun 2011 di Libya, ketika sekutu Eropa bergantung pada kekuatan udara dan amunisi Amerika. Tiga tahun kemudian - invasi Rusia ke Krimea mendorong banyak pemimpin Eropa pada kebutuhan pertahanan lebih erat.

Sophia Besch dari lembaga Pusat Reformasi Eropa mengatakan, "Sekarang ada kesempakatan yang mereka raih, terutama dipimpin oleh Jerman dan Prancis."

Peluang terbuka berkat kekuatan politik di tempat yang jauh, antara lain adalah pemilihan Donald Trump sebagai Presiden Amerika. Pada saat kampanye, Trump menyebut NATO "ketinggalan zaman". Meskipun sejak itu ia telah menawarkan dukungan bagi aliansi tersebut namun tetap ada keraguan di Eropa.

"Perasaan kuat di Eropa bahwa Amerika tidak akan ada lagi untuk menyelamatkan mereka, dan mereka harus serius, harus membangun pertahanan diri mereka sendiri. Kemudian yang kedua, Eropa memiliki Brexit. Inggris selalu bersikap kritis mengenai integrasi pertahanan Eropa di tingkat Uni Eropa," imbuh Sophia Besch.

Inggris, akan meninggalkan Uni Eropa tahun 2019 dan berjanji untuk mendukung pakta Uni Eropa.

Menteri LN Inggris Boris Johnson mengatakan, "Kami rasa banyak yang menjanjikan dalam gagasan itu, dan kami akan mendukung mereka."

PESCO bermaksud meningkatkan kerjasama keamanan Eropa di bawah tingkat pertahanan kolektif, yang tercakup dalam Pasal 5 NATO.

Sophia Besch menambahkan, "Perwakilan NATO mengatakan mereka sebenarnya tidak melihat risiko duplikasi, mereka tidak melihat risiko berlebih-lebihan. Mereka melihat kebutuhan negara-negara Eropa untuk menganggarkan lebih banyak dalam pertahanan dan bekerja lebih erat di sana."

Para analis mengatakan Inggris khawatir ditekan antara NATO dan Uni Eropa. Inggris mungkin bisa bergabung dengan proyek Uni Eropa berdasarkan pakta PESCO, namun hanya jika memberi dana dan tenaga yang signifikan. [my/al]

Recommended

XS
SM
MD
LG