Para pemimpin Uni Eropa hari Kamis (9/3) secara mayoritas memilih kembali Donald Tusk sebagai presiden blok tersebut.
Negara asal Tusk, Polandia, adalah satu-satunya dari 28 negara anggota yang menolak pemilihannya. Setelah pemungutan suara itu, Beata Mazurek, seorang juru bicara Partai Hukum dan Kehakiman yang berkuasa di Polandia, mempertanyakan persatuan Uni Eropa di tengah terpilihnya kembali Tusk.
Polandia sebelumnya telah mengancam akan menggagalkan KTT Uni Eropa apabila pemungutan suara itu tetap diselenggarakan, meskipun ancaman itu tak terbukti.
Setelah pemilihannya, Tusk mengatakan lewat Twitter dia ingin “menjadikan Uni Eropa lebih baik,” meskipun pemilihannya ditentang Polandia.
“Bersyukur atas kepercayaan dan penilaian positif dari #EUCO (Dewan Eropa). Saya akan melakukan yang terbaik untuk menjadikan Uni Eropa lebih baik,” katanya lewat media sosial.
Jabatan baru Tusk akan dimulai bulan Mei sampai November 2019. Para pemimpin Uni Eropa juga diperkirakan akan membahas isu-isu lain terkait ekonomi dan pertahanan hari Kamis. Hari Jumat (10/3) mereka memulai persiapan KTT di Roma yang akan diadakan akhir bulan ini untuk memperingati ulang tahun ke-60 piagam pendirian Uni Eropa. [vm/al]