Tautan-tautan Akses

Uni Eropa Pertimbangkan Tindakan Keras terhadap Negara-Negara Sumber Migran


Komisioner Eropa untuk Migrasi dan Urusan Dalam Negeri Dimitris Avramopoulos memberikan keterangan dalam sebuah konferensi pers di markas Komisi Uni Eropa di Brussels, Belgia, 2 Maret 2017. (Foto: dok).
Komisioner Eropa untuk Migrasi dan Urusan Dalam Negeri Dimitris Avramopoulos memberikan keterangan dalam sebuah konferensi pers di markas Komisi Uni Eropa di Brussels, Belgia, 2 Maret 2017. (Foto: dok).

Komisioner Uni Eropa urusan migrasi menyatakan Brussels mungkin menahan bantuan pembangunan serta memberlakukan pembatasan perdagangan dan visa terhadap negara-negara sumber migran di Afrika dan Asia. Tindakan ini dimaksudkan untuk memaksa negara-negara itu menerima kembali migran yang permohonan suakanya ditolak.

Dalam wawancara dengan surat kabar Inggris The Times edisi Sabtu (26/8), Dimitris Avramopoulos mengatakan pimpinan Uni Eropa “sedang mempertimbangkan untuk menghentikan pendanaan proyek-proyek pembangunan penting. Kami berinvestasi di kawasan tersebut untuk menciptakan peluang dan membuat orang-orang bertahan di sana.”

Ia mengatakan negara-negara yang gagal bekerja sama dengan program pemulangan itu dapat menghadapi ketentuan pembatasan visa. Jerman baru-baru ini mengancam tidak akan memberi visa kepada para pejabat yang berkuasa di negara-negara sumber migran yang tidak menerima warganya yang dipulangkan.

Tetapi Avramopoulos tampaknya mengisyaratkan bahwa embargo visa yang lebih luas sedang dipertimbangkan, dengan mengatakan “ribuan orang asing, mulai dari diplomat dan dokter hingga siswa dan peneliti” akan terimbas pembatasan perjalanan yang sedang dibahas sekarang ini.

“Uni Eropa tidak takut untuk memanfaatkan penggunaan kebijakan perdagangan atau visa. Jujur saja, orang yang begitu banyak melintasi Laut Tengah itu tidaklah baik bagi Afrika maupun bagi Eropa,” katanya. [uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG