Sejumlah pejabat senior uni Eropa dengan marah menuntut penjelasan dari Amerika setelah sebuah majalah Jerman menuduh badan intelijen Amerika NSA mengakses jaringan komputer dalam negeri dan menyadap kantor-kantor pejabat Uni Eropa.
Ketua parlemen Eropa Martin Schulz mengatakan hari Minggu, kalau betul, laporan itu akan sangat merusak hubungan uni Eropa dan Amerika, dan ia mendesak supaya Amerika memberikan penjelasan penuh tentang hal itu.
Menteri Kehakiman Jerman menuduh Amerika menggunakan cara-cara “perang dingin” untuk mengawasi sekutu-sekutunya, dan mengatakan, “tidak bisa dimengerti bahwa kawan-kawan kami di Amerika menganggap Eropa sebagai musuh.”
Sebagian pejabat lain menyerukan ditangguhkannya perundingan perdagangan bebas trans-Atlantik yang didorong oleh Presiden Obama.
Kemarin, majalah Jerman der Spiegel melaporkan bahwa NSA memasang alat-alat penyadap di kantor-kantor Uni Eropa di kota Washington, di kantor PBB di New York dan Brussels, dan meretas komputer-komputer Uni Eropa untuk memantau percakapan telpon, email dan berbagai dokumen lainnya.
Menurut majalah der Spiegel, informasi tersebut berasal dari Edward Snowden, bekas kontraktor NSA dan pembongkar rahasia yang masih buron. Snowden diperkirakan masih berada di bandara Moskow sambil berusaha mendapat suaka di Ekuador.
Presiden Ecuador Rafael Correa mengatakan, wakil Presiden Amerika Joe Biden hari Jumat menelponnya untuk minta supaya Ekuador menolak permintaan suaka Snowden.
Ketua parlemen Eropa Martin Schulz mengatakan hari Minggu, kalau betul, laporan itu akan sangat merusak hubungan uni Eropa dan Amerika, dan ia mendesak supaya Amerika memberikan penjelasan penuh tentang hal itu.
Menteri Kehakiman Jerman menuduh Amerika menggunakan cara-cara “perang dingin” untuk mengawasi sekutu-sekutunya, dan mengatakan, “tidak bisa dimengerti bahwa kawan-kawan kami di Amerika menganggap Eropa sebagai musuh.”
Sebagian pejabat lain menyerukan ditangguhkannya perundingan perdagangan bebas trans-Atlantik yang didorong oleh Presiden Obama.
Kemarin, majalah Jerman der Spiegel melaporkan bahwa NSA memasang alat-alat penyadap di kantor-kantor Uni Eropa di kota Washington, di kantor PBB di New York dan Brussels, dan meretas komputer-komputer Uni Eropa untuk memantau percakapan telpon, email dan berbagai dokumen lainnya.
Menurut majalah der Spiegel, informasi tersebut berasal dari Edward Snowden, bekas kontraktor NSA dan pembongkar rahasia yang masih buron. Snowden diperkirakan masih berada di bandara Moskow sambil berusaha mendapat suaka di Ekuador.
Presiden Ecuador Rafael Correa mengatakan, wakil Presiden Amerika Joe Biden hari Jumat menelponnya untuk minta supaya Ekuador menolak permintaan suaka Snowden.