Menteri-menteri Kehakiman dan Keamanan Uni Eropa mengadakan pembicaraan di Brussels hari Kamis (24/3), mengenai cara-cara meningkatkan intelijen dan keamanan, sementara polisi memburu seorang tersangka lainnya dalam serangan-serangan di ibukota Belgia yang menewaskan sedikitnya 31 orang dan melukai 300 lainnya.
Polisi memburu lelaki ke-dua yang tampaknya terlibat dalam serangan bom bunuh diri di stasiun metro Maelbeek Selasa pagi, lapor media Belgia. Pihak berwenang sebelumnya mengidentifikasi Khalid El Bakraoui sebagai pelaku serangan di stasiun metro yang menewaskan 20 orang dan melukai banyak lainnya.
Tetapi video pengintai di stasiun Maelbeek memperlihatkan ada seorang lelaki lain yang berjalan bersama El Bakraoui sambil membawa tas besar, lapor surat kabar Belgia Le Soir, dengan menyebut konfirmasi dari polisi.
Saudara El Bakraoui, Ibrahim, resmi diidentifikasi sebagai satu dari dua pelaku serangan bom bunuh diri di bandara yang terjadi pada pagi hari yang sama. Media menyebut pelaku ke-dua adalah Najim Laachraoui, pembuat bom bagi ISIS, yang dianggap sebagai antek penting dalam serangan-serangan di Paris bulan November.
Lelaki ke-tiga, yang terekam di video bandara sedang mendorong troli bersama dua pelaku serangan bom bunuh diri, masih diburu.
Sama seperti halnya serangan di Paris November lalu, ISIS juga mengklaim bertanggungjawab atas serangan di Brussels.
Namun banyak bukti menunjukkan semakin eratnya kaitan antara serangan teroris di Brussels dan Paris, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai intelijen lintas perbatasan dan kerjasama keamanan. Pertanyaan-pertanyaan ini akan mengemuka dalam pertemuan Uni Eropa Kamis siang. [uh/lt]