Tautan-tautan Akses

Pejabat Uni Afrika: Sejarah Modern Afrika Berutang pada Fidel Castro


Warga menyalakan lilin di samping foto Fidel Castro, sebagai penghormatan untuk mendiang pemimpin revolusioner Kuba itu, di Tegucigalpa, Honduras (26/11). (Reuters/Jorge Cabrera)
Warga menyalakan lilin di samping foto Fidel Castro, sebagai penghormatan untuk mendiang pemimpin revolusioner Kuba itu, di Tegucigalpa, Honduras (26/11). (Reuters/Jorge Cabrera)

Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, berterima kasih pada Kuba atas bantuan dan dukungannya untuk menggulingkan apartheid.

Wakil Ketua Komisi Uni Afrika, Erastus Mwencha, mengatakan bahwa sejarah modern Afrika berutang banyak pada Kuba dan mendiang pemimpinnya, Fidel Castro.

Mwencha mengatakan keterlibatan Kuba di Afrika dimulai pada saat benua itu tidak punya banyak teman. Jika menyangkut Afrika, Castro mempraktikkan apa yang dia dengung-dengungkan, ujarnya.

"Seperti yang Anda tahu, dan hal ini terdokumentasi dengan jelas, kita tidak bisa menulis sejarah Afrika atau Kuba tanpa Castro. Ini dimulai dari DRC (Republik Demokratik Kongo), dengan Patrice Lumumba dan terus sampai pembebasan Afrika Selatan dari apartheid. Jadi Kuba, lewat Castro, memberi sumber daya, memberi tentara, melatih kombatan, dan melakukan semua yang ia bisa untuk membantu Afrika meraih kemerdekaan," ujarnya.

Mwencha mengatakan Kuba di bawah Castro sangat terkait dengan pembangunan Afrika.

"Kuba memberikan dukungan dalam bentuk dokter dan telah melatih sejumlah dokter dari Afrika di Kuba. Dan yang terbaru adalah ketika kami punya masalah Ebola, KUba adalah salah satu dari negara-negara, meski punya tantangan karena di bawah sanksi, yang mengirimkan dokter dan melakukan apa yang mereka bisa untuk membantu negara-negara yang terdampak Ebola," ujarnya.

"Kuba telah mendampingi Afrika dan bekerja dengan Afrika seluruhnya, lewat kemerdekaan tapi juga selama masa pembangunan."

Ia mengatakan Afrika juga mendukung Kuba bahkan ketika negara pulau itu menghadapi sanksi-sanksi internasional yang menekan, terutama dari Amerika Serikat.

"Afrika secara konsisten mensponsori resolusi di PBB Un Afrika dan menyerukan pencabutan sanksi-sanksi karena setiap negara punya hak untuk memilih bentuk pembangunan ekonomi yang mereka inginkan, dan bagi Afrika, kami kira dunia tidak berhak memilihkan jalan sejarah untuk Kuba," kata Mwencha.

Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, juga memberikan pernyataan hangat untuk pemimpin Kuba itu, berterima kasih atas bantuan dan dukungannya untuk menggulingkan apartheid.

"Presiden Castro bisa merasakan perjuangan kami melawan apartheid. Ia menginspirasi orang-orang Kuba untuk bergabung bersama kami untuk berjuang melawan apartheid," ujar Zuma dalam pernyataan tertulis. [hd]

XS
SM
MD
LG