Badan Urusan Pengungsi PBB, UNHCR, memperingatkan jutaan pengungsi di Timur Tengah menghadapi risiko besar dengan semakin dekatnya musim dingin. Dikatakan dana sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan di Suriah, Irak, Turki, Libanon, Yordania, dan Mesir.
UNHCR melaporkan hampir 15 juta pengungsi Suriah dan Irak dan orang-orang yang mengungsi di dalam negeri tersebar di enam negara. Dikatakan, sekitar empat juta di antara mereka menghadapi risiko ekstrem dan membutuhkan bantuan untuk bersiap menghadapi musim dingin. Namun hanya seperempat dari mereka itu, menurut UNHCR, akan memperoleh dukungan yang mereka butuhkan.
UNHCR baru menerima seperempat dari 245 juta dolar yang diperlukan untuk membantu para pengungsi yang rentan untuk dapat bertahan hidup dalam menghadapi suhu udara yang dingin membeku, salju, dan hujan lebat. Ditambahkan, banyak di antara mereka masih tinggal di tenda-tenda atau tempat berteduh yang didirikan seadanya.
Juru bicara UNHCR Andrej Mahecic mengatakan untuk dapat menyintas musim dingin yang keras dalam kondisi seperti ini diperlukan uang, yang tidak tersedia. Mahecic mengatakan kepada VOA banyak keluarga pengungsi akan terpaksa mengambil langkah-langkah putus asa untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ditambahkan, perempuan dan anak-anak paling rentan dan sangat mudah menjadi korban eksploitasi.
"Kita dapat dengan mudah membayangkan langkah-langkah yang akan terpaksa mereka ambil. Misalnya, dari kemungkinan tenaga kerja anak-anak, penggunaan seks sekedar untuk dapat bertahan hidup, hingga hal-hal negatif lain yang terpaksa dilakukan demi menopang kehidupan diri sendiri dan keluarga. Ini mencakup risiko pernikahan dini, dan lain sebagainya,” ungkap Mahecic.
UNHCR mengatakan berencana memberikan bantuan tunai kepada pengungsi dalam bulan-bulan menjelang musim dingin. UNHCR juga membagikan barang-barang keperluan musim dingin, menginsulasi termal dan memperbaiki tempat-tempat penampungan pengungsi, serta memperbaiki saluran pembuangan air limbah di kamp-kamp pengungsi.
Paket-paket bantuan musim dingin berbeda-beda di keenam negara yang menampung pengungsi, tetapi lebih dari separuh dari bantuan ini adalah dalam bentuk uang tunai. UNHCR mengatakan ini akan memungkinkan para pengungsi menggunakan uang untuk hal-hal yang paling bermanfaat bagi mereka. [ds]