Ulama Muslim Syiah Lebanon terkemuka, yang pengaruhnya meluas hingga keluar Lebanon, meninggal dunia pada usia 75 tahun setelah sakit berkepanjangan.
Ayatullah Mohammed Hussein Fadlallah mulai dirawat di rumah sakit di Beirut hari Jumat akibat perdarahan internal dan meninggal hari Minggu. Ia akan dimakamkan hari Selasa di mesjid Hassanein di Beirut Selatan, tempat ia biasa berdakwah.
Gerakan Hizbullah Lebanon menyatakan masa berkabung tiga hari, dan mendesak para pendukungnya agar berbondong-bondong menghadiri upacara pemakaman.
Fadlallah memiliki banyak pengikut di Lebanon dan di Irak, tempat kelahirannya. Ia adalah pengecam keras Israel dan Amerika, yang resmi menetapkannya sebagai teroris. Ia kerap disebut media Barat sebagai pembimbing rohani kelompok militan Hizbullah, yang dibentuk dengan bantuan Iran setelah Israel menginvasi Lebnaon pada tahun 1982. Fadlallah membantah peran tersebut.
Amerika menuduh Fadlallah terkait kelompok Syiah radikal yang menculik orang-orang Barat semasa perang saudara Lebanon mencapai puncaknya pada tahun 1980-an, tetapi ia menyangkal terlibat.
Ia lolos dari sejumlah upaya pembunuhan, termasuk aksi pengeboman mobil tahun 1985 yang menewaskan 80 orang di dekat kediamannya di Beirut Selatan.
Ia adalah pendukung Revolusi Islam Iran tahun 1979, tetapi belakangan tidak melibatkan diri dalam hubungan Hizbullah dengan Iran.