Tautan-tautan Akses

Ukraina, Rusia Klaim Ratusan Tentara Musuh Tewas di Pertempuran di Bakhmut


Sejumlah tentara Ukraina menembakkan senjata artileri ke arah posisi pasukan Rusia di garis depan di dekat Kota Bakhmut di tengah invasi Rusia, Sabtu, 11 Maret 2023. (Foto: Aris Messinis/AFP)
Sejumlah tentara Ukraina menembakkan senjata artileri ke arah posisi pasukan Rusia di garis depan di dekat Kota Bakhmut di tengah invasi Rusia, Sabtu, 11 Maret 2023. (Foto: Aris Messinis/AFP)

Ukraina dan Rusia saling mengklaim bahwa ratusan tentara musuh tewas dalam pertempuran yang berlangsung selama 24 jam untuk memperebutkan Kota Bakhmut.

Dilansir oleh Reuters, Kyiv berusaha menghalau serangan bertubi-tubi dan sungai kecil yang membelah kota itu kini menjadi garis depan baru.

Serhiy Cherevatyi, juru bicara militer Ukraina mengatakan bahwa 221 tentara pro Moskow tewas dan 300 lainnya terluka di Bakhmut. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim setidaknya 210 tentara Ukraina terbunuh di garis depan yang menjadi bagian Donetsk itu.

Meski Moskow tidak memperinci korban-korban di Bakhmut, kota di timur Donetsk yang sekarang nyaris terlantar. Kota itu menjadi lokasi salah satu dari sejumlah pertempuran paling berdarah dan paling lama dari perang yang sudah berlangsung satu tahun.

Kedua belah pihak mengakui penderitaan dan kerugian besar di Bakhmut, meski jumlah pasti korban di kota itu sulit diverifikasi secara independen.

Dinas intelijen militer Inggris mengatakan pada Sabtu (11/3) bahwa kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, sudah menguasai sebagian besar wilayah timur Bakhmut. Pendiri grup itu, Yevgeny Prigozhin, mengklaim kemajuan yang dibuat tentaranya pada Rabu (8/3).

“Di pusat kota, Sungai Bakhmut kini menjadi garis depan baru,” kata Kementerian Pertahanan Inggris di buletin intelijen hariannya.

Ukraina bersikeras pihaknya masih bertahan di Bakhmut dan melancarkan “perlawanan yang layak” kepada pasukan Rusia. Komandan yang bertanggung jawab mempertahankan Bakhmut mengatakan perlindungan yang diberikannya menjadi kunci serangan balasan Ukraina.

“Penting untuk memperoleh waktu untuk mengerahkan pasukan dan mulai serangan balasan yang tidak terlalu lama,” kata militer Ukraina mengutip Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi pada Sabtu (11/3). [ft/ah]

Forum

XS
SM
MD
LG