Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan sejumlah pejabat lainnya mengatakan rudal Rusia menghantam Pelabuhan Pivdennyi di wilayah Odesa selatan Ukraina pada Jumat (19/4). Serangan itu turut menghancurkan fasilitas penyimpanan biji-bijian dan bahan makanan yang berada di area tersebut.
“..mereka menghantam Pelabuhan Laut Pivdennyi. Beberapa rudal menghantam fasilitas pelabuhan, tidak hanya Ukraina, tetapi juga Singapura,” kata Zelenskyy dalam pidato virtual di depan Dewan NATO-Ukraina.
Kementerian Restorasi Ukraina, dalam sebuah postingan di aplikasi pesan Telegram, mengatakan serangan itu “menghancurkan fasilitas penyimpanan dan barang-barang pertanian yang ditujukan untuk diekspor ke Asia dan Afrika.”
Gubernur wilayah tersebut mengatakan satu orang terluka dalam serangan tersebut, sementara komando militer selatan Ukraina mengatakan serangan tersebut mengakibatkan kebakaran. Saluran Telegram lokal membagikan video asap hitam tebal yang membubung dari tempat yang mereka katakan sebagai lokasi serangan.
Zelenskyy, dalam postingan berikutnya di X, mengatakan serangan itu adalah "bagian dari strategi Rusia yang disengaja" untuk merugikan Ukraina dan negara-negara yang bergantung pada ekspor makanannya.
“Para mitra yang terhormat di negara-negara Selatan, ini adalah sikap Rusia yang sebenarnya terhadap Anda, keamanan pangan, dan kesejahteraan Anda,” tulisnya.
“Rusia bersedia menyakiti orang-orang di negara Anda demi mencapai tujuan gilanya yaitu menghancurkan negara kami dengan cara apa pun,” katanya.
Selama berbulan-bulan, Ukraina telah secara berulang kali meminta negara-negara di Afrika, Amerika Latin, dan Asia di mana Rusia memiliki kontak yang lebih lama, untuk memberikan dukungan yang lebih besar terhadap posisi Kyiv.
Sejak Rusia keluar dari perjanjian yang dijembatani oleh PBB pada musim panas tahun lalu yang menjamin keamanan pengiriman gandum Ukraina, infrastruktur pelabuhan Ukraina sering menjadi target serangan dari Rusia. Sebagai respons, Kyiv menetapkan jalur maritim sendiri untuk pengiriman.
Rusia juga baru-baru ini meningkatkan penggunaan rudal balistik yang lebih sulit dicegat untuk menyerang wilayah selatan Ukraina. [ah/ft]
Forum