Militer Ukraina mengatakan mereka berhasil menembak jatuh tiga pesawat pembom tempur Rusia di selatan negara itu.
Komandan Angkatan Udara Ukraina Mykola Oleshchuk mengatakan jet Su-34 jatuh sekitar Jumat (22/12) tengah hari.
Dalam pengumuman tersebut dia mencatat sebuah pesan yang ditemukan di pesawat tak berawak Rusia yang jatuh bertuliskan "Matilah, jalang.”
"Ide bagus! Inilah tanggapan kami!" katanya di Telegram.
Dalam pidato pada Jumat (22/12) malam, Presiden Volodymyr Zelensky mengucapkan terima kasih kepada pasukan yang menembak jatuh pejuang Rusia di wilayah Kherson.
"Itu adalah kemenangan Angkatan Udara kita dan aksi langsung dari Brigade Rudal Anti-Pesawat Odessa. Terima kasih kawan!" kata dia.
“Dan semoga setiap pilot Rusia menyadari respons kita terhadap setiap pembunuh Rusia – tidak ada satu pun dari mereka yang luput dari hukuman.”
Kremlin belum mengomentari klaim Ukraina tersebut. Namun, narablog perang Rusia, Fighterbomber, mengatakan insiden tersebut menimbulkan kerugian, kemungkinan besar disebabkan oleh sistem pertahanan udara rudal Patriot.
Narablog perang lainnya, saluran Voenniy Osvedomitel (“Informan Militer”) di Telegram, juga melaporkan “kerugian di antara pesawat pengebom Su-34” yang menurut mereka digunakan untuk menjatuhkan bom luncur di jembatan Ukraina di Krynky di tepi timur Sungai Dnipro yang dikuasai Rusia.
Zelensky mengatakan dia berbicara dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengenai pengiriman jet F-16 ke Ukraina dan membahas persetujuan paket dukungan Uni Eropa baru senilai 50 miliar euro ($55 miliar) untuk Ukraina.
“Belanda sedang mempersiapkan pengiriman jet tempur F-16 pertama ke Ukraina. Dari keputusan politik mengenai penyediaan pesawat, kami telah beralih ke pelatihan pilot dan insinyur, dan sekarang kami sedang melaksanakan bagian teknis – pengiriman aktual pesawat tempur F-16 ke Ukraina. Jet F-16,” katanya.
Belanda mengumumkan pada Jumat (22/12) bahwa mereka sedang mempersiapkan pengiriman 18 jet tempur F-16 buatan AS yang dijanjikan ke Ukraina, pada saat Kyiv berada di bawah tekanan di semua lini.
Dengan persetujuan AS, Denmark dan Belanda mengumumkan pada Agustus bahwa mereka akan menyediakan hingga 61 jet, setelah pilot Ukraina dilatih. [ah/ft]
Forum