Pada 2023 Ukraina telah menerima $42,6 miliar (sekitar Rp660 triliun).
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan, “Pada 2023 pendanaan luar negeri sebesar $42,6 miliar berhasil diperoleh, 27% berupa pendanaan hibah. Pemimpin-pemimpin yang kokoh mendukung adalah Uni Eropa, Amerika Serikat, Dana Moneter Internasional (IMF), Jepang, Kanada, Inggris dan Bank Dunia. Proyeksi kebutuhan untuk tahun ini lebih dari $37 miliar, dan kami berharap bantuan yang konsisten, stabil dan tepat waktu dari mitra-mitra kami.”
Namun sebuah paket bantuan Uni Eropa senilai $55 miliar mandeg di Brussels dan diblokir oleh PM Hongaria Viktor Orban, sementara Kongres AS terpecah sehubungan pengiriman bantuan tambahan untuk Ukraina.
Di tengah-tengah kesulitan keuangan yang dihadapi Ukraina ini, semangat tempur pihak Ukraina tidak menurun.
Hari Selasa (2/1), militer Rusia melancarkan serangan misil besar-besaran yang menewaskan paling sedikit lima orang dan mencederai 130 orang di Kyiv dan Kharkiv, kata pejabat Ukraina.
Dalam pidatonya kepada rakyat Ukraina Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dunia yang telah membantu Ukraina.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak di seluruh dunia yang membantu; misil darat ke udara Patriot, misil udara ke udara IRIS, dan misil darat ke udara NASAMS, masing-masing sistem ini telah menyelamatkan paling sedikit ratusan nyawa. Dan untuk setiap nyawa yang hilang, Rusia harus mempertanggung-jawabkannya,” kata Zelenskyy.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan Rusia mengerahkan 35 drone dan 99 misil dalam serangan Selasa itu, yang diluncurkan lewat laut dan udara. Pertahanan udara Ukraina telah berhasil menjatuhkan semua drone tersebut dan 72 misil. [jm/lt]
Forum