Tautan-tautan Akses

Uji Dipstick Baru Dapat Temukan Orang dengan Virus Zika Dengan Cepat


Seorang peneliti di Washington University School of Medicine di St. Louis, Missouri, memegang nampan dengan virus Zika yang tumbuh pada sel hewan. (Foto: dok).
Seorang peneliti di Washington University School of Medicine di St. Louis, Missouri, memegang nampan dengan virus Zika yang tumbuh pada sel hewan. (Foto: dok).

Sebuah alat uji baru dipstick atau batang celup sederhana sekarang dapat memberikan hasil cepat bagi mereka yang mungkin telah terjangkit virus Zika atau Demam Berdarah. Bagi yang khawatir bahwa mereka kemungkinan telah terpapar penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini dapat mencari pertolongan segera, dan para perempuan bisa diuji apakah bersih dari virus Zika sebelum hamil supaya bayi mereka tidak lahir dengan bahaya kerusakan otak.

Meski virus ini telah mewabah di sejumlah besar wilayah di seluruh dunia, Brasil adalah negara yang paling parah terjangkit virus Zika.

Kebanyakan orang yang mengidap virus ini mengalami gejala-gejala ringan.

Tapi, bagi perempuan hamil Zika bisa menyebabkan anak lahir dengan kelainan pada kepala (Microcephaly), suatu penyakit yang mengakibatkan kepala bayi membesar dan cacat lahir lainnya seperti masalah pada penglihatan, hilangnya pendengaran dan ketidakmampuan belajar.

Demam Berdarah disebarkan oleh jenis nyamuk yang sama tetapi tidak akan mengakibatkan mikrosefali pada bayi.

Alat uji baru tersebut dapat mendiagnosis kedua penyakit ini dalam sekejap.

Kimberly Hamad-Schifferi, profesor teknik di Massachusetts Institute of Technology (MIT), mengatakan, “Test yang kami buat ini bisa memeriksa Zika dan mampu mengesampingkan apakah mereka telah atau belum terinfeksi dengan penyakit yang mirip (Demam Berdarah) dalam hitungan menit dan itu bisa dilakukan oleh orang yang menggunakannya. Uji ini menggunakan banyak batang celup untuk Demam Berdarah atu Zika, sehingga bisa menguji semua jenis DB dan Zika secara simultan.”

Alat uji ini bisa bekerja pada serum, komponen darah atau contoh darah.

Komponen-komponen itu dicampur dengan partikel nano emas dalam tabung dan kemudian batang uji terbuat dari kertas dicelupkan ke dalam larutan cairan itu.

Dalam sekitar 15 menit titik-titik merah akan muncul, satu untuk negatif dan dua untuk positif.

“Bintik-bintik merah yang terlihat pada alat penguji itu disebabkan oleh adanya partikel-partikel nano emas.”

Para ilmuwan berharap teknologi itu dapat digunakan untuk menemukan virus-virus lainnya.

“Kami secara khusus meneliti masalah virus demam berdarah dan virus Zika supaya kami dapat menemukan dan membedakan keduanya, tetapi kami ingin menggunakan teknologi ini untuk menemukan dan membedakan virus-virus lainnya yang mungkin muncul kelak dan menjadi masalah kesehatan masyarakat,” jelas Lee Gehrke, virologist dari MIT dan Harvard UNiversity.

Saat ini, tiap batang uji terbuat dari bahan kertas itu berharga lima dollar, tetapi diharapkan akan turun menjadi sekitar satu dollar sejalan dengan makin banyaknya pemeriksaan yang dilakukan. [mg/lt]

XS
SM
MD
LG