Tautan-tautan Akses

Uji Coba Rudal Korea Utara Picu Kecaman Internasional


Vladimir Putin meets Xi Jinping
Vladimir Putin meets Xi Jinping

Peluncuran yang disebut Korea Utara sebagai uji coba rudal balistik antar-benua telah memicu kekhawatiran dan kecaman dari berbagai penjuru dunia.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping, Selasa (4/7) di Moskow berjanji akan memperkuat aliansi mereka dalam menghadapi Korea Utara yang semakin membangkang.

Korea Utara meluncurkan rudal Hwasong-14 hari Selasa dari sebuah bandara di dekat perbatasannya dengan China. Akademi Ilmu Pertahanan Korea Utara menyatakan Hwasong-14 terbang sejauh 944 kilometer dan mencapai ketinggian 2.802 kilometer. Rudal itu jatuh di Laut Jepang setelah terbang selama 39 menit.

Korea Utara sendiri mengaku bahwa yang diluncurkan dalam uji coba terbarunya itu adalah sebuah rudal balistik antar-benua, ICBM. Kemampuan sesungguhnya senjata itu masih belum jelas.

Uji coba rudal yang ke-11 sepanjang tahun ini tersebut telah menimbulkan kekhawatiran bahwa negara terkucil itu mungkin hampir memiliki kemampuan senjata yang dapat menjangkau Amerika Serikat.

Berdasarkan analisis mengenai sudut lintasan roketnya, para pakar Amerika menyatakan rudal itu tampaknya memiliki daya jelajah yang mungkin dapat membuatnya mencapai Alaska.

Senin malam (3/7), Presiden Donald Trump mengeluarkan cuitan di Twitter yang menyatakan bahwa "Korea Utara baru saja meluncurkan sebuah rudal lainnya," dan bertanya, "Apakah orang ini tidak punya hal lain yang lebih baik untuk dilakukan dalam hidupnya?" Ia mengacu pada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Hari Jumat, saat berbicara di Gedung Putih bersama dengan presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Trump menyatakan bahwa Amerika telah habis kesabarannya dalam menghadapi Korea Utara.

Isu Korea Utara kemungkinan akan menjadi agenda teratas dan pusat pembicaraan sewaktu Putin, Xi dan para pemimpin G-20 lainnya bertemu dengan presiden Amerika di Hamburg, Jerman, akhir pekan ini. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG