Uni Emirat Arab menyatakan bahwa perang di Yaman telah usai bagi pasukannya, setelah menjadi sekutu penting dalam koalisi pimpinan Saudi yang bertempur melawan pemberontak dukungan Iran selama setahun lebih.
Namun, pernyataan itu dalam bahasa Arab menyebutkan bahwa perang “praktis” berakhir.
Pernyataan menteri negara urusan luar negeri Anwar Gargash itu diposting ulang oleh Putra Mahkota, yang memuat kedua versi pernyataan itu di akun resminya.
Pangeran Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan juga menjabat sebagai deputi panglima tertinggi Angkatan bersenjata Uni Emirat Arab.
Meskipun pemberontak Houthi telah dihalau keluar kota-kota di Yaman Selatan, di mana Presiden Abdu Rabu Mansour Hadi mendirikan markasnya sepulangnya dia dari pengasingan, sebagian besar dataran tinggi di bagian utara dan tengah serta pesisir Laut Merah masih dikuasai pemberontak.
Koalisi pimpinan Saudi yang didukung Amerika itu, yang sebagian besar berasal dari negara-negara Teluk, telah melancarkan serangan udara terhadap pemberontak sejak Maret 2015. Ini merupakan bagian dari kebijakan militer Saudi dan Uni Emirat Arab yang lebih asertif yang diambil Saudi dan Uni Emirat Arab. [uh/ab]