Tautan-tautan Akses

Twitter Tambah Fitur Baru Untuk Kurangi Serangan, Pelecehan


Simbol Twitter tampak di Bursa Efek New York, Juli 2016.
Simbol Twitter tampak di Bursa Efek New York, Juli 2016.

Para pengguna Twitter dapat menyaring kata kunci, frasa dan perbincangan agar tidak mendapatkan notifikasi.

Twitter, yang telah lama dikritik sebagai sarang pelecehan daring, memperluas cara untuk mengurangi jumlah penyalahgunaan yang dilihat pengguna dan memudahkan pelaporan tindakan tersebut.

Twitter mengatakan hari Selasa (15/11) bahwa media sosial itu menambah fungsi fitur "mute" agar pengguna tidak perlu melihat cuitan-cuitan dari akun-akun yang tidak mereka sukai. Saat ini, para pengguna dapat menyaring kata kunci, frase dan perbincangan sehingga mereka tidak mendapat notifikasi mengenai hal-hal itu. Para pengguna yang memutuskan menyaring hal-hal itu tidak akan melihatnya.

Kata-kata, frase dan perbincangan tersebut masih akan tetap ada di Twitter, dan mereka yang tidak meng-klik fitur "mute" akan terus melihatnya. Tapi perusahaan tersebut juga mempermudah pelaporan aksi penuh kebencian, dan mengatakan telah melatih ulang tim-tim pendukung mengenai kebijakan-kebijakan media sosial itu dan tindakan penuh kebencian.

Serangan mudah tersebar di Twitter akibat sifatnya yang terbuka dan terjadi saat itu juga (real-time), dimana cuitan-cuitan dengan mudah diamplifikasi lewat "retweet" dan pengguna dapat dengan mudah dan terbuka menyerang orang lain.

Meski Twitter melarang "tindakan spesifik yang menarget orang-orang berdasarkan ras, etnisitas, asal negara, orientasi seksual, gender, identitas gender, agama, usia, disabilitas, atau penyakit," kebijakan ini tidak cukup untuk membasmi pelecehan atau serangan. [hd]

XS
SM
MD
LG