Dewan Keamanan Nasional Turki Selasa (30/7) bertemu untuk memutuskan apakah akan melancarkan ofensif militer di Suriah terhadap milisi Kurdi YPG.
Washington mendukung YPG dan kalau terjadi aksi unilateral oleh Turki, maka kedua sekutu NATO ini bisa terlibat dalam konflik.
Presiden Recep Tayyip Erdogan memimpin pertemuan itu, yang mempertemukan pemimpin militer dan intelijen Turki.
Erdogan memperingatkan dia sudah habis kesabarannya.
“Kami bertekad untuk menghancurkan koridor yang dikuasai teroris timur dari Eufrat, terlepas dari bagaimana perundingan dengan Amerika untuk membentuk zona aman berakhir,” demikian kata Erdogan dalam pidato televisi hari Jumat.
Ankara menuduh YPG berafiliasi dengan kelompok pembrontak Kurdi PKK, yang sudah melakukan pembrontakan terhadap Turki selama berpuluh tahun. Penempatan YPG di sepanjang perbatasan dengan Turki, oleh Turki dianggap sebagai ancaman keamanan. (jm/al)