Turki mengancam akan membalasa dengan keras apabila pasukan yang setia kepada jenderal Libya Khalifa Haftar menyerang kepentingan-kepentingan Turki atau misi diplomatiknya di Tripoli atau tempat lain.
Haftar, yang membentuk pemerintahan saingan di Libya timur, berperang untuk menumbangkan pemerintahan Perdana Menteri Fayez al-Sarraj yang diakui masyarakat internasional.
"Apabila misi dan kepentingan kami di Libya ditarget, kami akan menganggap pasukan Haftar sebagai sasaran yang sah," kata Kementerian Luar Negeri Turki, Minggu (10/5).
Turki mengatakan kawasan dekat kedutaannya di Tripoli digempur akhir pekan lalu. Pasukan Haftar membantah bertanggung jawab.
Namun Turki dengan keras mengkritisi PBB atas apa yang dikatakannya sebagai kegagalan PBB untuk menentang Haftar.
"Tidak dapat diterima -- PBB tetap bungkam melihat pembantaian ini. Negara-negara yang menyediakan bantuan militer, keuangan dan politik kepada Haftar bertanggung jawab atas penderitaan yang dialami rakyat Libya dan kekacauan dan kestabilan yang diakibatkannya," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri itu.
Turki mendukung pemerintah yang berbasis di Tripoli itu sambil berusaha membela diri dari serangan ofensif setahun lamanya dari Haftar untuk merebut ibu kota. [vm/ft]