Tautan-tautan Akses

Trump Umumkan Rencana Distribusi 150 Juta Rapid Test


Alat uji cepat Covid-19 dengan metode usap, BinaxNOW, buatan Abbott Laboratories, 26 Agustus 2020.
Alat uji cepat Covid-19 dengan metode usap, BinaxNOW, buatan Abbott Laboratories, 26 Agustus 2020.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Senin (28/9), mengumumkan rencana untuk mendistribusikan 150 juta alat uji cepat (rapid test) virus corona dan mendorong para gubernur negara bagian untuk menggunakan alat itu untuk memulai kembali kegiatan belajar mengajar secara langsung di sekolah.

Rencana itu muncul di tengah laporan bahwa seorang anggota satuan tugas virus corona Trump prihatin bahwa presiden telah menerima informasi yang tidak benar tentang pandemi ini.

Dalam pidato di Rose Garden, Gedung Putih, Trump menyebut rencana itu sebagai “perluasan terobosan secara besar-besaran” dari kemampuan pengujian, “lebih dari dua kali lipat jumlah pengujian yang sudah dilakukan.”

“Lima puluh juta tes akan dilakukan untuk melindungi komunitas yang paling rentan, yang selalu kami janjikan untuk dilakukan, termasuk 18 juta untuk panti jompo, 15 juta untuk panti penyandang disabilitas, 10 juta utuk layanan perawatan kesehatan dan paliatif di rumah, agen layanan perawatan paliatif, dan hampir satu juta untuk universitas dan perguruan tinggi yang secara historis untuk warga kulit hitam, dan juga lembaga pendidikan tinggi untuk suku-suku India,” ujar Trump.

Pemerintah mendorong sekolah-sekolah untuk menggunakan rapit test Abbott Laboratories yang hasilnya dapat diketahui dalam 15 menit. Hal itu untuk membantu dimulainya kembali dan dipertahankannya sekolah tatap muka sehingga orang tua dapat kembali bekerja.

“Seratus juta rapid test akan diberikan pada negara bagian dan wilayah yang mendukung upaya untuk memulai kembali sekolah sesegera dan secepat yang mereka mampu,” ujar Trump.

Minggu lalu penantang dari Partai Demokrat Joe Biden mengecam Trump karena tidak memiliki standar nasional untuk memulai kembali aktivitas belajar secara tatap muka yang aman, dan mengatakan ia sebelumnya mengatakan telah merilis standar nasional itu Juli lalu.

Biden menggarisbawahi bahwa pembukaan kembali sekolah hanya dapat dilakukan dengan perlindungan yang layak, termasuk penggunaan masker dan penyanitasi, dan didasarkan pada pertimbangan kesehatan seperti tingkat perebakan. [em/ft]

XS
SM
MD
LG