Tautan-tautan Akses

Trump Tidak Yakin Publik AS akan Dukung Pemenjaraan Dirinya


Mantan Presiden AS Donald Trump berbicara pada konferensi pers di Trump Tower (31/5), sehari setelah dinyatakan bersalah oleh para juri di pengadilan New York.
Mantan Presiden AS Donald Trump berbicara pada konferensi pers di Trump Tower (31/5), sehari setelah dinyatakan bersalah oleh para juri di pengadilan New York.

Mantan Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia dapat menghadapi kemungkinan dipenjara, setelah dinyatakan bersalah karena secara ilegal mencoba mempengaruhi hasil pemilu 2016 yang dimenangkannya, namun ia "tidak yakin publik akan mendukung hal itu".

Trump kepada "Fox and Friends Weekend" dalam sebuah wawancara yang direkam dan ditayangkan pada hari Minggu mengatakan, "Saya kira itu akan sulit diterima oleh publik. Kita tahu pada titik tertentu, ada titik puncaknya." Dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai pemikirannya tentang bagaimana publik akan bereaksi.

Trump merefleksikan kesimpulan dari pengadilan kriminal pertama yang pernah dilakukan untuk seorang presiden Amerika, dengan mengatakan, "Itu adalah akhir yang sulit."

Meskipun ia adalah calon presiden dari Partai Republik untuk pemilu 2024 pada bulan November melawan Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat yang mengalahkannya pada pemilu 2020, Trump menghadapi kemungkinan untuk menjalani masa percobaan atau dijatuhi hukuman hingga empat tahun penjara.

Pengacara Trump, Will Scharf, kepada acara "This Week" di ABC, mengatakan "Saya rasa Presiden Trump tidak akan dijatuhi hukuman apa pun." Dia mengatakan tim hukum Trump bersedia mengajukan banding atas putusan tersebut "sampai ke Mahkamah Agung AS jika diperlukan untuk membela hak-hak Presiden Trump."

Vonis Trump dijadwalkan pada 11 Juli, hanya beberapa hari sebelum dimulainya Konvensi Nasional Partai Republik di mana para pendukungnya berencana untuk mencalonkannya sebagai pengusung idealisme partai untuk siklus pemilihan ketiga berturut-turut. Trump, 77 tahun, mengatakan bahwa dalam "banyak hal" ia beranggapan persidangan tersebut "lebih berat bagi keluarganya" daripada dirinya sendiri. Ia menyesalkan dampaknya terhadap istrinya, mantan ibu negara Melania Trump, yang tidak hadir dalam sidang tersebut, tidak seperti tiga anaknya yang sudah dewasa.

Beberapa kesaksian yang paling tajam berfokus pada dua perempuan dan klaim mereka tentang hubungan seksual dengan Trump satu dekade sebelum pemilihan 2016, hubungan yang dibantahnya."Dia baik-baik saja," kata Trump tentang istrinya. "Saya pikir sulit baginya (bahwa dia) harus mendengarkan semua hal ini. Dia harus membaca semua omong kosong ini."

Mengenai para jaksa penuntut dalam kasus ini Trump mengatakan, "Mereka melakukan ini untuk menciptakan malapetaka ... semua nama-nama cabul ini. Mereka adalah orang-orang jahat. Mereka sakit."

"Dan saya bahkan tidak diizinkan untuk membela diri karena perintah pembungkaman," katanya, meskipun dia menolak untuk bersaksi untuk membela dirinya sendiri, yang menjadi pilihannya.

Trump tidak dilarang menyerang dakwaan terhadap dirinya atau Hakim Agung New York Juan Merchan, namun dilarang dalam sebuah perintah larangan untuk menyerang saksi-saksi yang memberatkannya, termasuk dua orang penting yang memberikan kesaksian panjang lebar, mantan orang dekat Trump, Michael Cohen dan bintang film porno Stormy Daniels.

"Bagaimana bisa memiliki saksi seperti itu dan saya tidak diizinkan untuk menyebutkan namanya?" Kata Trump tentang Cohen. Merchan memutuskan bahwa Trump melanggar perintah pembungkaman, menetapkan ia menghina pengadilan sebanyak 10 kali dan mendendanya sebesar $10.000.

Setelah mendengarkan kesaksian selama lima minggu, juri di New York pekan lalu memvonis Trump bersalah karena memerintahkan Cohen membayar uang tutup mulut sebesar $130.000 sebelum pemilu 2016 kepada Daniels untuk membungkam klaimnya bahwa ia melakukan kencan satu malam dengan Trump di sebuah turnamen golf selebriti. Kesaksian di awal persidangan menunjukkan bahwa tabloid gossip National Enquirer membayar $150.000 kepada model Playboy Karen McDougal untuk membungkam klaim perselingkuhannya selama berbulan-bulan dengan Trump, meskipun ia tidak dipanggil sebagai saksi dalam kasus ini.

Kesepakatan uang tutup mulut dengan Daniels tidak ilegal, tetapi setelah dua hari pembahasan, juri di New York memvonis Trump bersalah atas semua 34 dakwaan kejahatan yang dihadapinya karena dia menutup-nutipi penggantian uang tutup mulut tahun 2017 kepada Cohen dengan mencantumkan dalam pembukuan perusahaannya di Trump Organization sebagai uang untuk membayar jasa hukum Cohen.

Cohen bersaksi bahwa Trump dua kali menyetujui skema penggantian uang tersebut, termasuk satu kali dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih tidak lama setelah Trump menjabat sebagai presiden pada awal 2017.

"Saya membayar biaya hukum, dan mereka mengatakan itu adalah biaya," kata Trump, melanjutkan pembelaan yang dia buat selama persidangan meskipun juri menolak pembelaannya.

Pembela Trump menyerang Cohen sebagai pembohong berantai yang tidak bisa dipercaya. Cohen adalah seorang pembohong yang dihukum karena terbukti bersalah atas penipuan pajak dan pelanggaran dana kampanye yang terkait dengan pembayaran uang tutup mulut. Dia menjalani hukuman 13½ bulan di penjara federal dan kemudian berubah menjadi pengecam Trump dan bersaksi bahwa dia berharap dia akan dihukum.

Dalam wawancara dengan Fox, Trump terus menyerang dakwaan terhadap dirinya dan mengatakan bahwa ia akan mengajukan banding atas putusan tersebut. Dia juga mengeluh bahwa persidangan tersebut dilakukan di New York City, yang memberikan suara sangat menentangnya pada tahun 2016 dan 2020 dan di mana Partai Demokrat jauh lebih banyak daripada Partai Republik.

"Anda memiliki juri yang berasal dari kalangan tertentu," kata Trump, meskipun pengacara dan jaksa penuntut telah memeriksa latar belakang ke-12 juri, sebelum mereka duduk untuk mendengarkan kasus ini.

Anggota DPR Adam Schiff, seorang pengecam Trump sejak lama, kepada acara "State of the Union" di CNN pada hari Minggu mengatakan, "Jika kita tidak ingin diadili di depan juri di New York, mungkin jangan melakukan begitu banyak kejahatan di New York City. Ini sangat sederhana."

Trump mengklaim bahwa kasus ini dikoordinasikan oleh Gedung Putih Biden meskipun Trump tidak memberikan bukti tentang hal itu. Kasus ini diajukan terhadap Trump oleh jaksa penuntut New York, Alvin Bragg, seorang Demokrat tetapi bukan pejabat penegak hukum federal. [my/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG