Presiden terpilih Donald Trump tiba di Washington pada Sabtu (18/1), dua hari menjelang hari pelantikannya. Taipan dari Partai Republik itu akan menghadiri serangkaian acara dan perayaan sebelum dilantik menjadi presiden Amerika ke-47.
Trump, didampingi istrinya Melania dan anggota keluarga lainnya, mendarat di Bandara Internasional Dulles. Setelah itu, mereka menghadiri acara pribadi, termasuk pertunjukan kembang api, di klub golf miliknya yang terletak di Virginia, dekat Washington.
Pada Sabtu, Trump mengatakan kepada NBC News bahwa ia berencana menandatangani sejumlah perintah eksekutif segera setelah pelantikannya, dimulai "tepat setelah" ia menyampaikan pidato pelantikan pada Senin (20/1).
Ia menyebutkan bahwa jumlah perintah yang akan ditandatanganinya setelah menjabat belum ditetapkan, tetapi diperkirakan akan "mencetak rekor."
Saat ditanya apakah jumlahnya akan melebihi 100, Trump menjawab, "setidaknya dalam kategori itu."
Trump diperkirakan akan menandatangani perintah yang membatalkan berbagai kebijakan yang diberlakukan selama masa pemerintahan Presiden Joe Biden yang segera berakhir.
Janji Trump untuk Hari Pertama masa jabatan barunya juga mencakup program deportasi massal.
Trump mengatakan kepada NBC bahwa pengusiran migran tanpa dokumen akan "dimulai dengan sangat, sangat cepat."
"Saya tidak bisa menyebutkan kota mana karena situasinya terus berubah. Saya rasa kami juga tidak ingin mengungkapkan kota tersebut. Anda akan melihatnya sendiri," ujarnya dalam wawancara via telepon.
Tom Homan, pejabat imigrasi garis keras yang disebut Trump sebagai "raja perbatasan," mengatakan kepada The Washington Post pada Sabtu bahwa pemerintah Trump yang baru sedang mempertimbangkan ulang langkah awalnya setelah terjadinya kebocoran ke media.
Beberapa media Amerika melaporkan pemerintahan Trump merencanakan penggerebekan besar-besaran di Chicago pada Selasa (21/1).
Tim Trump "belum membuat keputusan," kata Homan kepada surat kabar itu. [ah/ft]
Forum