Donald Trump, Jumat (13/11), mengatakan "lihat saja nanti" apakah dia tetap menjadi presiden atau tidak. Hingga Jumat, Trump belum juga mengakui kekalahan dalam pemilihan presiden (pilpres) dan menolak membantu Joe Biden dari Partai Demokrat bersiap mengambil alih kekuasaan.
Trump memecah kebungkamannya setelah seminggu tanpa komentar di depan kamera, dalam acara di Gedung Putih untuk mengumumkan tersedianya segera vaksin virus corona. Dalam pidato singkat tentang kerja vaksin, Trump bersikeras, ia tidak akan pernah lagi menerapkan lockdown atau karantina wilayah untuk mengekang penyebaran virus.
Ia menambahkan: "Semoga saja, apapun yang terjadi pada masa depan, kita lihat siapa yang akan memerintah nanti, waktu yang akan menjawabnya."
Sinyal keraguan dalam benak Trump muncul meskipun ia terus menyebar teori konspirasi bahwa telah terjadi penipuan massal, merampas kemenangannya dalam pemilihan 3 November.
Pada Jumat (13/11), Trump menulis di Twitter, menyampaikan terima kasih kepada pendukung yang mendukung klaimnya bahwa "Pemilihan Dicurangi" dan mengatakan ia mungkin "mampir dan menyapa" dalam demonstrasi yang direncanakan pada Sabtu (14/11) di Washington.
Trump terus menghambat upaya Biden menyiapkan transisi menjelang pelantikan pada 20 Januari. Ia mengajukan banyak tuntutan hukum untuk menantang penghitungan suara di seluruh Amerika, tetapi tidak berhasil. Pada Jumat (13/11), seorang hakim di Michigan menolak lagi klaim penipuan yang diajukan Partai Republik. [ka/pp]