Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Irlandia Micheál Martin pada hari Rabu (12/3) untuk pembicaraan luas yang mencerminkan perbedaan pendapat mereka tentang perdagangan dan konflik di Gaza. Meski demikian, kedua pemimpin itu berjanji untuk memperluas kerja sama antara kedua negara.
Pertemuan tahunan Gedung Putih sekitar waktu Hari St. Patrick biasanya merupakan urusan yang relatif mudah bagi Amerika Serikat dan Irlandia.
Trump, yang duduk di sebelah Martin di Ruang Oval, mengatakan "tentu saja" ia akan menanggapi tarif pembalasan yang diumumkan pada hari Rabu oleh Uni Eropa, dan menambahkan tanggal 2 April akan menandai dimulainya tarif timbal balik. Irlandia adalah salah satu anggota Uni Eropa.
"Apa pun yang mereka tetapkan kepada kami, kami tetap akan mengenakannya kepada mereka," kata Trump. "Jika mereka mengenakan biaya sebesar 25 atau 20% atau 10% atau 2% atau 200%, maka itulah yang akan kami tetapkan kepada mereka."
Trump menegaskan keyakinannya bahwa tarif yang lebih tinggi akan mendorong investasi dan peningkatan industri manufaktur di Amerika Serikat.
Dia mengatakan Irlandia telah menarik perusahaan-perusahaan farmasi AS dan perusahaan-perusahaan lain dengan tarif pajak rendah, dan mengatakan kepada Martin bahwa meskipun dia menghormati keputusan itu, dia merasa para pemimpin AS seharusnya bertindak untuk mencegah perpindahan ke luar negeri.
Dia mengatakan dia berharap untuk bekerja sama dengan Irlandia, menyebutnya sebagai negara yang indah, tetapi mengatakan bahwa "defisit besar" dalam perdagangan harus diatasi.
Martin memuji investasi Trump sendiri di Irlandia, sebuah lapangan golf di Doonbeg, dan mengatakan dia adalah satu-satunya presiden yang melakukannya.
Martin juga mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan seperti raksasa farmasi Eli Lilly, yang memiliki operasi ekstensif di Irlandia, menghargai tenaga kerja terampil dan produktivitas yang baik di negaranya tetapi juga telah mengumumkan rencana untuk berinvestasi lebih besar di AS.
Produsen obat yang berbasis di Indianapolis itu mengumumkan rencana untuk menginvestasikan dana ke empat pabrik produksinya yang baru di AS, lebih dari dua kali lipat dari nilai investasinya yang diumumkan sejak 2020 menjadi $50 miliar. Perusahaan itu telah beroperasi di Irlandia sejak 1978 dan saat ini mempekerjakan lebih dari 3.500 orang di tiga lokasi di sana.
Perusahaan-perusahaan Irlandia juga berinvestasi lebih banyak di AS, katanya, mengutip investasi oleh Ryanair dan lainnya. "Itu adil ... Saya pikir itu hubungan yang dapat berkembang," kata Martin.
Trump mengatakan dia berharap kedua negara bekerja sama.
"Ada defisit besar yang kita miliki dengan Irlandia dan juga dengan negara-negara lain, dan kita ingin menyeimbangkannya sebisa mungkin, dan kita akan bekerja sama," katanya.
Meskipun tidak ada satu pun langkah perdagangan Trump yang ditujukan langsung ke Irlandia, negara berpenduduk 5,4 juta jiwa itu memiliki surplus perdagangan dengan Amerika Serikat dan perusahaan-perusahaan multinasional asing milik AS mempekerjakan sebagian besar pekerja Irlandia. Negara itu akan dikenakan tarif UE, mengingat perdagangan diatur oleh blok tersebut.
Trump juga mengancam akan mengenakan tarif pada produk farmasi, industri utama di Irlandia.
Martin mengecilkan perbedaan pendapat mengenai Gaza, dengan mengatakan bahwa kedua negara mendesak pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas, kelompok yang ditetapkan AS sebagai organisasi teroris, dan pemberlakuan gencatan senjata. [ab/lt]
Forum