Tautan-tautan Akses

Trump Tak Bermaksud Naikkan Harga Minyak Dengan Sanksi Iran


Presiden AS Donald Trump berbicara kepada para wartawan yang mengikuti perjalanannya sebelum naik pesawat kepresidenan Air Force One di Pangkalan Angkatan Udara Andrews, Senin, 5 November 2018.
Presiden AS Donald Trump berbicara kepada para wartawan yang mengikuti perjalanannya sebelum naik pesawat kepresidenan Air Force One di Pangkalan Angkatan Udara Andrews, Senin, 5 November 2018.

Amerika memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap industri minyak dan sektor finansial Iran pada Senin (5/11). Tetapi ketika Trump berbicara kepada para wartawan, Senin, dia mengatakan hendak memperlunak sanksi terhadap importir minyak Iran.

“Ini tidak ada hubungannya dengan Iran, saya bisa menghapus minyak Iran segera, tetapi hal itu akan menggoncangkan pasar,” katanya. “Saya tidak mau menaikkan harga minyak.”

Sebelumnya, pada Senin, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo didampingi Menteri Keuangan Steven Mnuchin, mengatakan kepada wartawan, rezim Iran punya pilihan.

“Rezim itu bisa melakukan pembalikan 180 derajat dari tindakannya yang melanggar hukum dan bertindak sebagai negara biasa, atau bisa juga menyaksikan ekonominya ambruk,” kata Pompeo.

Langkah-langkah ini memulihkan larangan pembelian minyak Iran, yang merupakan bagian penting dari ekonominya. Pejabat pemerintahan Trump mengatakan delapan negara diberi pengecualian jangka pendek guna memberi mereka waktu untuk mengurangi total impor minyak Iran mereka.

Negara-negara itu adalah Turki, China, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Italia dan Yunani. Mereka mewakili mayoritas dari ekspor minyak Iran. Belum jelas kapan pengecualian ini akan kedaluwarsa.

Pompeo juga mengatakan, pengecualian ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan pada pasar minyak global. [jm]

XS
SM
MD
LG