Menjawab pertanyaan dari wartawan pada Kamis pagi (3/10), Presiden Amerika Donald Trump ditanya apa yang diinginkannya secara tepat dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pembicaraan lewat telepon pada tanggal 25 Juli lalu.
“Saya akan merekomendasikan agar mereka memulai penyelidikan terhadap Biden,” jelasnya.
Presiden Trump juga menyerukan agar China melakukan penyelidikan serupa. Dia menuduh - tanpa memberikan bukti - bahwa mantan wakil presiden dan putranya Hunter Biden “menipu” kedua negara itu.
Trump menghadapi penyelidikan impeachment atau pemakzulan yang berakar pada pengaduan oleh seorang pelapor rahasia bahwa presiden menyalahgunakan kekuasaannya dengan meminta campur tangan dari negara asing yaitu Ukraina dalam pemilihan presiden tahun depan.
Trump menuduh putra Biden, Hunter Biden, menggunakan perjalanan pada tahun 2013 dengan pesawat wakil presiden Amerika, Air Force Two, untuk memperoleh $1,5 miliar dari China untuk dana ekuitas swasta yang dibentuk oleh putra wakil presiden itu. Seperti tuduhan tentang Biden di Ukraina, Gedung Putih tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut.
Namun, komentar Trump tersebut segera mengundang reaksi dari orang yang memimpin penyelidikan untuk pemakzulan di Kongres. Melalui cuitan di Twitter, Ketua Komite Intelijen DPR Amerika Adam Schiff memberikan tanggapannya. Adam Schiff mengatakan, “Presiden tidak dapat menggunakan wewenang jabatannya untuk menekan para pemimpin asing agar menyelidiki lawan-lawan politiknya. Kata-kata kasarnya pagi ini memperkuat urgensi penyelidikan kami.”
Presiden Trump dengan tegas membantah telah melakukan kesalahan dalam pembicaraan telepon dengan presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dan berulang kali menyebut pembicaraan itu “sempurna.” Dia mengecam para pengkritiknya dan menjuluki mereka sebagai “pengkhianat” dan menuduh mereka sedang melakukan “kudeta” untuk melengserkannya dari jabatan presiden. [lt/ab]