Presiden Amerika Donald Trump, seorang Kristen mengenakan kopiah Yahudi warna hitam, berjalan sendirian ke tembok batu raksasa itu setelah menerima penjelasan sejarah singkat tempat paling suci umat Yahudi itu. Ia menempatkan tangan kanannya di tembok selama sekitar 30 detik dan, sesuai tradisi Yahudi, menyelipkan kertas catatan doa di sebuah celah.
Trump singgah sebentar di Tembok Barat tanpa didampingi para pemimpin Israel, meskipun mereka menyambut baik kunjungan Trump ke tempat umat Yahudi berdoa itu.
Kunjungan Trump tercatat dalam sejarah Yerusalem dan pertikaian lama antara Israel dan Palestina mengenai garis perbatasan yang harus ditetapkan untuk mencapai perdamaian dengan solusi dua negara, pembentukan negara Palestina yang berdiri berdampingan dengan Israel.
Selagi merancang kunjungan Trump ke Israel, delegasi Amerika menolak permintaan agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyertai Presiden Trump ke Tembok Barat, dengan mengatakan, “itu bukan wilayah Israel. Tembok Barat merupakan bagian Tepi Barat,” bagian dari wilayah yang dicaplok Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967.
Masa depan status Yerusalem merupakan salah satu isu besar yang belum terpecahkan dalam upaya mencapai solusi dua negara. Israel menganggap Yerusalem sebagai ibukotanya, meskipun masyarakat internasional tidak mengakuinya dan kedutaan-kedutaan besar asing berlokasi di Tel Aviv.
Kalau negara Palestina terbentuk, warga Palestina ingin menggunakan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Selagi berkampanye dalam pemilihan presiden, Trump mengatakan akan memindah kedutaan besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem, tetapi telah menarik janji itu.
Tembok Barat adalah tembok luar Bukit Bait Suci, sisa terakhir tempat tersuci kedua Yahudi, yang dibangun Raja Herodes dan dihancurkan tentara kerajaan Romawi tahun 70.
Umat Muslim menyebut lokasi itu sebagai al-Haram al-Sharif, tempat berdirinya masjid al-Aqsa, tempat tersuci ketiga umat Islam. Umat Yahudi berdoa di Tembok Barat, sementara umat Muslim berdoa di masjid al-Aqsa yang terletak di atas Tembok Barat.
Tanpa kontroversi, Trump juga mengunjungi Gereja Makam Kudus, yang menurut kepercayaan Kristiani merupakan tempat dimana Yesus Kristus disalib dan dimakamkan.
Setelah kunjungan ke Arab Saudi dan Israel, Presiden Donald Trump akan melanjutkan lawatan sembilan harinya dengan berkunjung ke Vatikan dan bertemu dengan Paus Fransiskus, pemimpin agama Katolik. [ds]