Presiden Donald Trump memimpin acara mengheningkan cipta di halaman Selatan Gedung Putih, menghadap ke Monumen Washington, untuk mengenang para korban penembakan massal Minggu (1/10) malam di Las Vegas, Nevada.
Itu adalah penembakan massal terburuk dalam sejarah AS baru-baru ini dimana sedikitnya 58 orang tewas dan 515 luka-luka.
Trump telah memerintahkan memasang bendera setengah tiang di seluruh Amerika. Dia berencana pergi ke Las Vegas hari Rabu (4/10) untuk bertemu dengan petugas tanggap darurat serta menghibur para korban dan keluarga mereka. Presiden menyebut penembakan tersebut sebagai "tindakan yang sangat jahat".
Polisi dan penyidik federal masih belum menemukan motif penembakan itu.
Mereka mengatakan, penembaknya, Stephen Paddock berusia 64 tahun, dari Mesquite, Nevada melepaskan tembakan ke kerumunan lebih dari 22.000 orang yang menghadiri sebuah acara musik kantri.
Paddock melepaskan tembakan dari kamarnya di hotel Mandalay Bay Resort and Casino di lantai 32, yang terletak di seberang lapangan tempat dilangsungkan konser terbuka. Video menunjukkan pengunjung konser merunduk untuk berlindung, menjerit dan berlarian ketika tembakan terdengar.
ISIS mengklaim bertanggung jawab dan mengatakan, orang bersenjata tersebut adalah salah satu "tentaranya" dan masuk Islam beberapa bulan yang lalu. FBI mengatakan, tidak ada bukti Paddock terkait dengan kelompok teror internasional.
"Kami tidak tahu apa agama orang itu saat ini," kata Sheriff Polisi Las Vegas, Joseph Lombardo. Lombardo mengatakan petugas polisi khusus mendobrak kamar hotel penembak dan menemukannya tewas. Lombardo mengatakan, Paddock diyakini bunuh diri. Polisi juga menemukan setidaknya 10 senapan di dalam kamarnya.
Pihak berwenang juga mencari seorang wanita yang digambarkan sebagai teman sekamar Paddock, untuk mendapatkan lebih banyak informasi, namun dalam sebuah pernyataan kemudian polisi mengatakan bahwa perempuan itu berada di luar negeri, dan Paddock adalah "tersangka tunggal". [ps/ii]