Presiden Donald Trump pada Senin (27/1) menandatangani instruksi presiden untuk memulai perencanaan sistem pertahanan udara "Iron Dome" untuk Amerika Serikat, yang digunakan Israel untuk mencegat ribuan roket.
Trump memerintahkan menteri pertahanan untuk menyerahkan rencana implementasi "sistem pertahanan rudal generasi berikutnya" dalam waktu 60 hari. Sistem itu dirancang untuk melindungi Amerika dari serangan rudal balistik, hipersonik, dan jelajah canggih, termasuk pengembangan pencegat berbasis ruang angkasa.
Selama kampanye pemilihan 2024, Trump berulang kali berjanji untuk membangun versi sistem Iron Dome Israel untuk Amerika Serikat.
Sistem tersebut sebenarnya dirancang untuk menghadapi ancaman jarak pendek, sehingga kurang cocok untuk melindungi dari rudal antarbenua yang merupakan bahaya utama bagi Amerika Serikat.
"Selama 40 tahun terakhir, alih-alih berkurang, ancaman dari senjata strategis generasi berikutnya justru semakin intens dan kompleks," demikian isi instruksi presiden pada Senin, yang merujuk pada pengembangan kemampuan peluncuran rudal oleh musuh yang tidak disebutkan namanya.
Trump sebelumnya menyatakan dalam retret kongres Partai Republik di Miami bahwa sistem tersebut akan dibangun di Amerika Serikat.
Israel menggunakan sistem "Iron Dome" untuk menembak jatuh roket yang ditembakkan oleh musuh-musuh regionalnya, seperti Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, selama perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel.
"Mereka berhasil merobohkan hampir semuanya," kata Trump dalam pertemuan di Miami. "Jadi saya pikir Amerika Serikat berhak atas itu."
Pada Senin (27/1), Presiden juga menandatangani sejumlah instruksi lainnya yang terkait dengan militer Amerika, termasuk perintah yang melarang individu transgender untuk bergabung dengan angkatan bersenjata. [ah/rs]
Forum