Dalam pidatonya Senin (6/11), di hadapan para eksekutif bisnis Jepang, Trump secara terus-terang meminta untuk berproduksi lebih banyak di Amerika. Katanya, Jepang sudah “dimenangkan” terus menerus atas Amerika selama beberapa dasawarsa.
Trump juga meramalkan, tanpa Kemitraan Trans-Pasifik atau TPP "kita akan melakukan perdagangan lebih banyak daripada yang diduga kebanyakan orang."
Namun, mantan Direktur Kantor Urusan Luar Negeri Jepang, Kevin Maher mengatakan, "Waktunya belum tepat untuk membicarakan kesepakatan perdagangan bebas Jepang-AS. Sangat sulit membayangkan Jepang akan melangkah lebih jauh dari TPP, terutama dalam bidang sensitif seperti pertanian dan otomotif."
Trump, pada hari kerja pertama dalam masa jabatannya, membatalkan keikutsertaan (partisipasi) Amerika di TPP. Kesepakatan itu telah dirundingkan oleh pemerintahan Obama sebelumnya dengan 11 negara lainnya dan dianggap sebagai kesepakatan bersejarah untuk lebih menyelaraskan Amerika dengan Asia Timur di tengah-tengah China yang sedang bangkit.
Pada hari Senin, Presiden Trump juga menyerukan peningkatan manufaktur di Amerika oleh produsen mobil Jepang.
"Cobalah membangun mobil Anda di Amerika daripada mengapalkannya," katanya.
Ini merupakan komentar yang mengejutkan bagi pembuat mobil Jepang yang telah membuka pabrik pertama mereka di Amerika pada tahun 1982, ketika Honda mulai berproduksi di negara bagian Ohio. Dua tahun kemudian, Toyota membuka pabrik patungan dengan General Motors di California yang berlangsung hingga 2010.
Jepang memiliki kehadiran di Amerika dalam sektor otomotif yang mengesankan. Jumlah mobil yang diproduksi tiga produsen mobil Jepang terbesar di Amerika selama beberapa tahun telah melampaui tiga produsen mobil Amerika. Total, perusahaan Jepang membuat sekitar empat juta kendaraan setiap tahunnya di Amerika Utara, itu mewakili 75 persen dari semua mobil Jepang yang dijual di Amerika. [ps/jm]
