Presiden AS Donald Trump hari Kamis (29/18) menyatakan pihaknya berencana mengurangi jumlah pasukan militer di Afghanistan, dari 14.000 orang menjadi 8.600 tentara, serta berencana untuk tetap menempatkan pasukan militer di negara tersebut meski kesepakatan damai untuk mengakhiri perang selama 18 tahun dengan Taliban telah tercapai.
Meski begitu, Trump tidak menyebut rentang waktu terkait rencana pengurangan jumlah pasukan tersebut. Namun setelah pengurangan pertama diberlakukan nantinya, pihaknya akan memutuskan lebih lanjut terkait pengurangan selanjutnya.
Sebelumnya pada hari Rabu, pejabat militer AS menilai, wacana pengurangan jumlah pasukan atau rencana penempatan pasukan anti-terorisme Amerika Serikat dikeluarkan terlalu dini, mengingat pembahasan seputar kesepakatan damai masih berlangsung.
Jenderal Marinir Joseph Dunford mengemukakan harapannya bahwa kesepakatan damai nantinya akan menghilangkan status quo dan ini perlu untuk melangkah maju ke sebuah resolusi konflik yang tepat.
Ia mengatakan, kesepakatan apapun akan “tergantung pada situasi” dan harus mencegah Afghanistan menjadi “tempat aman” bagi para teroris yang akan melancarkan serangan ke Amerika Serikat.
Sekretaris Pertahanan Mark Esper mengatakan semua opsi masih belum dikesampingkan. Kalau nanti kesepakatan AS dan Taliban menghasilkan keputusan penarikan ribuan pasukan militer AS dari negara tersebut, sejumlah pasukan akan dipertahankan untuk memastikan Taliban memenuhi komitmennya. (ti)