Trump resmi kembali ke Gedung Putih, Senin (20/1), dan meski ia tidak hadir secara fisik di pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, ia menjadi objek pembicaraan para eksekutif dan pemimpin dunia yang hadir.
Dengan Beijing dan Brussel menghadapi risiko besar akibat kembalinya Trump, yang secara terbuka mengaku menyukai tarif bea masuk, Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menjadi dua pembicara pertama di panggung forum tersebut.
“Proteksionisme tidak membawa keuntungan, dan tidak ada pihak yang menang dalam perang dagang,” kata Ding, tanpa menyebut nama Trump secara langsung.
Trump pada Senin mengancam menerapkan tarif bea masuk jika Beijing menolak proposalnya agar aplikasi TikTok buatan China tetap beroperasi dengan syarat 50 persen sahamnya dijual.
China bersikap hati-hati menghadapi Trump setelah ancaman tersebut dikeluarkan. Beijing berharap Amerika Serikat akan memberikan iklim bisnis yang adil bagi perusahaan-perusahaan asal China.
Usai Presiden Xi Jinping berbicara dengan Trump melalui sambungan telapon pada Jumat lalu (17/1), Xi mengatakan berharap adanya “awal yang baik” dalam hubungan dengan pemerintahan Amerika Serikat yang baru.
Sementara itu, von der Leyen mengadopsi sikap berdamai. Menurutnya, “prioritas utama UE adalah terlibat lebih awal, mendiskusikan kepentingan bersama, dan siap untuk bernegosiasi” dengan Trump.
“Kami akan bersikap pragmatis, tetapi selalu berpegang pada prinsip-prinsip kami, melindungi kepentingan kami, dan menjunjung nilai-nilai kami,” ujarnya.
Presiden Komisi Eropa itu juga menekankan bahwa Eropa “harus berhubungan secara konstruktif dengan China; untuk menemukan solusi demi kepentingan bersama,” meski ketegangan dagang antara keduanya sedang meningkat.
Sebelumnya, Brussel memicu kemarahan Beijing dengan serangkaian penyelidikan terkait subsidi pemerintah di sektor teknologi hijau, di samping pengenaan tarif terhadap mobil listrik asal China.
Dalam indikasi terhadap langkah-langkah Uni Eropa tersebut, Ding memperingatkan soal “membangun hambatan hijau yang dapat mengganggu kerja sama ekonomi dan perdagangan normal.”
Lebih Banyak Perjanjian Dagang
Selama kampanye, Trump menyatakan akan mengenakan bea masuk tambahan terhadap para sekutunya, termasuk UE, juga terhadap China. Setelah pelantikannya, Trump menyinggung kemungkinan mengenakan tarif 25 persen pada Kanada dan Meksiko.
Dalam pidatonya, von der Leyen kembali meneguhkan komitmen terhadap perdagangan bebas, seraya menyoroti sejumlah perjanjian UE baru-baru ini, termasuk dengan Swiss, blok Mercosur di Amerika Selatan, dan Meksiko.
Ia juga mengungkapkan rencana untuk “meningkatkan” kemitraan dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi.
Trump telah mengumumkan penarikan Amerika Serikat dari perjanjian iklim Paris, yang dibela von der Leyen sebagai “harapan terbaik bagi seluruh umat manusia.” Ia menambahkan, “Eropa akan tetap pada jalurnya.”
Ukraina juga memerhatikan dengan cermat apa yang akan dilakukan Trump pada periode kedua ini.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan mendesak para pemimpin dunia dan eksekutif perusahaan untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan, dukungan mereka terhadap perang melawan Rusia.
Zelensky pada Senin menyatakan harapannya bahwa Trump akan membantu mencapai “perdamaian yang adil.”
Kanselir Jerman yang tengah terjepit, Olaf Scholz, juga akan berpidato di Davos, besar kemungkinan menjadi penampilan terakhirnya di forum ini sebelum pemilu bulan depan.
Selain itu, tokoh konservatif Friedrich Merz, yang digadang-gadang menggantikan Scholz sebagai kanselir, juga dijadwalkan berbicara pada Selasa.
Memahami Trump dengan Lebih Baik
Agenda forum juga akan membahas konflik di Timur Tengah, ketika Presiden Israel Isaac Herzog dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani tampil dalam sesi terpisah pada hari pertama forum tersebut.
Di tengah gencatan senjata yang rapuh dalam perang Israel-Hamas, WEF akan menyelenggarakan diskusi mengenai cara memperbaiki penyaluran bantuan ke wilayah Gaza dan memulai kembali proses rekonstruksi serta pemulihan pascapenghancuran.
Meski ada dugaan bahwa kembalinya Trump akan membayangi forum yang dimulai bersamaan dengan hari pelantikannya di Washington, Presiden WEF Borge Brende menyatakan bahwa kehadiran Trump justru menarik perhatian baru ke pertemuan tahunan ini.
“Hal itu malah meningkatkan ketertarikan terhadap Davos karena banyak orang merasa perlu untuk berkumpul demi memahami apa yang akan terjadi,” ujar Brende kepada kantor berita AFP dalam sebuah wawancara. [th/ab]
Forum